Meski Keterbelakangan Mental, Terpidana Kasus Vina Sudirman Lancar Beri Kesaksian, Bongkar Peristiwa Mengerikan di Balik Penjara
- istimewa
Sudirman juga menceritakan ketika dirinya dipaksa memilih batu yang menurut polisi digunakan untuk melempari Vina dan Eky di malam kematian dua sejoli itu.
"Padahal pas di tempat (TKP) itu bukan dari arahan saya, tapi dari polisi sendiri. Nah, pas itu, (kata polisi) 'udah kamu tunjukin batu itu yang gede' saya itu enggak mau. Pas itu dipaksa suruh nunjukin," kata dia lagi.
Ia pun sempat dibawa berkeliling di lokasi-lokasi diduga TKP salah satunya Pasar Talun.
Begitu kembali ke Polresta Cirebon, ia melihat polisi sedang menggergaji kayu, tak tahu apa alasannya.
Setelahnya, ia dijebloskan kembali ke penjara dan mengalami penyiksaan mengerikan selanjutnya.
"Di dalam sel kemaluan dibakarin, bulu kemaluan dibakar juga, disuruh squat jump 200 kali, kalau enggak kuat dipukulin," ungkapnya.
Parahnya, ia juga mengaku dipaksa memakan makanan yang disebar ke lantai seperti memberi makan ayam.
"Udah dianiaya ayak gitu, dikasih makan kayak makan ayam, kalau enggak makan, sama, dipukulin juga," kata Sudirman, suaranya bergetar nampak menahan tangisan.
Pria itu kemudian diminta polisi untuk mencatat nama-nama orang. Menurutnya, nama tersebut muncul dari polisi.
"Itu kau catat nama teman-teman kamu, tambah tiga orang lagi jadi 11 orang," kata Sudirman, menceritakan ulang kata-kata dari polisi.
"Itu dari polisi?" tanya pengacara.
"Iya," jawab Sudirman.
"Bukan Sudirman yang melihat lalu mencatat?" lanjut pengacaranya memberikan pertanyaan.
"Bukan," jawab singkat Sudirman.
Hingga saat ini, seluruh terpidana kasus Vina sudah mengajukan PK, diawali oleh Saka Tatal yang sudah bebas karena ketika ditangkap masih di bawah umur.
Proses sidang PK terpidana kasus Vina sebelum Sudirman juga sedang dalam proses menanti hasil.
Sementara sidang PK Sudirman telah dilaksanakan selama dua hari pekan ini. (iwh)
Load more