Misteri Soeharto! Mengapa Tidak Jadi Target G30S PKI?
- istimewa
Istri AH Nasution, Johanna Suniarti sempat memeriksa pintu yang dibuka secara paksa itu.
Namun, dia segera menutupnya begitu melihat tentara Cakrabirawa berdiri di ambang pintu sembari mengarahkan senjata apinya.
Melihat perlawanan Suniarti, Pasukan Cakrabirawa membombardir pintu dan tembok kamar.
Nasution bersama dengan sang istri berusaha kabur melalui pintu lain dan menyusuri koridor pintu samping rumah.
Saat itu, beberapa peluru ditembakkan dan membangunkan ibu serta adik Nasution, Mardiah.
Mardiah berlari menyelamatkan diri sambil membawa putri Nasution, Ade Irma Suryani yang masih berusia 5 tahun.
Nahas, Ade Irma Suryani terkena tembakan sebanyak tiga kali di bagian punggungnya dan meninggal dunia usai dirawat lima hari di rumah sakit.
Pada malam mencekam tersebut, ajudan Nasution Lettu Pierre Tendean sigap berperan menyelamatkannya dengan menyamar sebagai AH Nasution.
Pierre Tendean pun gugur di tangan pasukan Cakrabirawa setelah menghadap dan dieksekusi oleh pasukan itu.
Dikutip dari Museum Nusantara, Nasution dan keluarganya berhasil lolos setelah memanjat pagar menuju halaman Kedubes Irak.
Berdasarkan kesaksian Nasution pada media, dia dan keluarganya yang sedang terluka bersembunyi di balik tumpukan drum bekas di halaman Kedubes Irak.
Dia sempat hendak kembali masuk ke rumahnya ketika putrinya, Ade Irma Suryani tertembak.
Namun, upaya itu dicegah oleh istrinya yang memohon agar Nasution menyelamatkan diri.
Dalam persembunyiannya itu, Nasution sempat mendengar salah seorang berteriak,
Saat subuh, pasukan Pasopati membubarkan diri, pada saat itulah Nasution mulai berlarian mencari pertolongan untuk keluarganya. Hingga pada 2 Oktober 1965, G30S berhasil diatasi. (aag)
Load more