LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Misteri Soeharto! Mengapa Tidak Jadi Target G30S PKI?
Sumber :
  • istimewa

Misteri Soeharto! Mengapa Tidak Jadi Target G30S PKI?

Peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S PKI) menjadi babak penting dalam sejarah Indonesia, khususnya terkait peran militer

Selasa, 1 Oktober 2024 - 01:45 WIB

tvOnenews.com - Peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S PKI) menjadi babak penting dalam sejarah Indonesia, khususnya terkait peran militer dan perebutan kekuasaan. 

Namun, di balik itu, ada salah satu misteri terbesar yang masih dipertanyakan, yakni, soal mengapa Jenderal Soeharto, yang saat itu menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), tidak menjadi sasaran penculikan atau pembunuhan oleh PKI?

Padahal, Soeharto kala itu memiliki pangkat Mayor Jenderal dan memegang posisi strategis dalam militer. 

Spserti diketahui, G30S PKI sendiri dipicu oleh upaya kudeta terhadap Presiden Soekarno yang melibatkan faksi militer yang terpecah. 

Baca Juga :

Beberapa perwira tinggi TNI AD dan satu anggota Polri tewas dalam peristiwa tersebut, termasuk Jenderal Ahmad Yani, Letjen Raden Suprapto, dan Mayjen Sutoyo Siswomiharjo. 

Namun, beberapa tokoh lainnya seperti Jenderal AH Nasution berhasil selamat, sehingga menimbulkan pertanyaan sebagian publik, di mana posisi Soeharto saat itu?

Dalam kesaksian di Mahkamah Militer, Latief—salah satu tokoh kunci di balik G30S PKI—mengungkap bahwa Soeharto tidak masuk dalam daftar target, karena dianggap sebagai loyalis Bung Karno. 

Latief bahkan sempat melapor kepada Soeharto tentang rencana kudeta, namun tidak mendapat tanggapan serius.

Menurut pengakuan Soeharto dalam wawancara dengan media Jerman Der Spiegel pada tahun 1970, Latief sempat menemuinya di rumah sakit, namun niat untuk menculik atau membunuh Soeharto batal karena saat itu ia sedang menjaga anaknya, Tommy Soeharto, yang dirawat akibat kecelakaan kecil.

Keberuntungan dan posisinya yang dianggap tidak berbahaya oleh PKI membuat Soeharto lolos dari penculikan, meski para Jenderal lainnya tewas dalam tragedi tersebut.

- Kesaksian AH Nasution

AH Nasution menjadi target pasukan Pasopati  lantaran diduga hendak mengkudeta Presiden Soekarno.

Namun, AH Nasution berhasil meloloskan diri berkat penyamaran ajudannya.

Peristiwa penculikan itu bermula pada 1 Oktober 1965 pukul 4.00 pagi. Saat itu, rumah AH Nasution yang berlokasi di Teuku Umar No. 40, Menteng, Jakarta Pusat didatangi sekitar 15 tentara yang dipimpin oleh Letnan Doel Arief. 

Pasukan yang bernama Pasopati itu mengetuk pintu rumah tersebut saat keluarga Nasution tengah tertidur lelap.

Istri AH Nasution, Johanna Suniarti sempat memeriksa pintu yang dibuka secara paksa itu. 

Namun, dia segera menutupnya begitu melihat tentara Cakrabirawa berdiri di ambang pintu sembari mengarahkan senjata apinya. 

Melihat perlawanan Suniarti, Pasukan Cakrabirawa membombardir pintu dan tembok kamar. 

Nasution bersama dengan sang istri berusaha kabur melalui pintu lain dan menyusuri koridor pintu samping rumah. 

Saat itu, beberapa peluru ditembakkan dan membangunkan ibu serta adik Nasution, Mardiah. 

Mardiah berlari menyelamatkan diri sambil membawa putri Nasution, Ade Irma Suryani yang masih berusia 5 tahun. 

Nahas, Ade Irma Suryani terkena tembakan sebanyak tiga kali di bagian punggungnya dan meninggal dunia usai dirawat lima hari di rumah sakit. 

Pada malam mencekam tersebut, ajudan Nasution Lettu Pierre Tendean sigap berperan menyelamatkannya dengan menyamar sebagai AH Nasution. 

Pierre Tendean pun gugur di tangan pasukan Cakrabirawa setelah menghadap dan dieksekusi oleh pasukan itu.

Dikutip dari Museum Nusantara, Nasution dan keluarganya berhasil lolos setelah memanjat pagar menuju halaman Kedubes Irak.

Berdasarkan kesaksian Nasution pada media, dia dan keluarganya yang sedang terluka bersembunyi di balik tumpukan drum bekas di halaman Kedubes Irak. 

Dia sempat hendak kembali masuk ke rumahnya ketika putrinya, Ade Irma Suryani tertembak. 

Namun, upaya itu dicegah oleh istrinya yang memohon agar Nasution menyelamatkan diri. 

Dalam persembunyiannya itu, Nasution sempat mendengar salah seorang berteriak,

Saat subuh, pasukan Pasopati membubarkan diri, pada saat itulah Nasution mulai berlarian mencari pertolongan untuk keluarganya. Hingga pada 2 Oktober 1965, G30S berhasil diatasi. (aag)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Terpopuler: Shin Tae-yong Coret Justin Hubner dan Sandy Walsh dari Timnas Indonesia? hingga Betrand Peto Didesak Pulang Kampung

Terpopuler: Shin Tae-yong Coret Justin Hubner dan Sandy Walsh dari Timnas Indonesia? hingga Betrand Peto Didesak Pulang Kampung

Shin Tae-yong coret Justin Hubner dan Sandy Walsh? hingga Betrand Peto didesak pulang kampung usai Ruben Onsu dan Sarwendah cerai, simak artikel terpopuler.
Rumah Mewah Abdul Gani Kasuba Digeledah KPK, Penyidikan TPPU Eks Gubernur Maluku Utara Itu Berlanjut

Rumah Mewah Abdul Gani Kasuba Digeledah KPK, Penyidikan TPPU Eks Gubernur Maluku Utara Itu Berlanjut

Tim penyidik KPK menggeledah sebuah rumah yang berlokasi di Kota Ternate, sebagai langkah pengumpulan bukti penyidikan TPPU eks Gubernur Maluku Utara (Malut), Abdul Gani Kasuba
Suami Suka Simpan Uang Tanpa Sepengetahuan Istri, Bolehkah? Begini Hukumnya Kata Ustaz Abdul Somad

Suami Suka Simpan Uang Tanpa Sepengetahuan Istri, Bolehkah? Begini Hukumnya Kata Ustaz Abdul Somad

Ustaz Abdul Somad menjelaskan secara detail soal hukum suami diam-diam simpan atau sembunyikan uang bukti tidak memberikan nafkah kepada istri. Simak di sini!
Kehancuran UMKM Dalam Negeri di Depan Mata, Menkominfo Budi Arie Keras Larang Platform Perdagangan China Masuk Indonesia

Kehancuran UMKM Dalam Negeri di Depan Mata, Menkominfo Budi Arie Keras Larang Platform Perdagangan China Masuk Indonesia

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi membuat peringatan keras dengan melarangan platform perdagangan China, Temu masuk Indonesia.
Lagi Shalat Subuh Tiba-tiba Tidak Hafal Doa Qunut, Tolong Ganti Pakai Bacaan ini, Meski Sederhana Kata Buya Yahya...

Lagi Shalat Subuh Tiba-tiba Tidak Hafal Doa Qunut, Tolong Ganti Pakai Bacaan ini, Meski Sederhana Kata Buya Yahya...

Buya Yahya menjelaskan soal tidak hafal doa qunut pemicu ditinggalkan saat shalat Subuh. Ia menyarankan ganti pakai bacaan ini agar tetap meraih keutamaannya.
Petinggi Smelter Swasta Beberkan Proses Bisnis Kerja Sama dengan PT Timah, Fakta Persidangan Terungkap Begini

Petinggi Smelter Swasta Beberkan Proses Bisnis Kerja Sama dengan PT Timah, Fakta Persidangan Terungkap Begini

Sejumlah saksi kembali dihadirkan dalam persidangan kasus dugaan korupsi timah, Beneficial owner CV Venus Inti Perkasa dan PT Menara Cipta Mulia, Tamron alias Aon.
Trending
Keren! Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia, Mees Hilgers Bukan Hanya Dikenal Gelandang Termahal di Asia tapi Juga Religius

Keren! Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia, Mees Hilgers Bukan Hanya Dikenal Gelandang Termahal di Asia tapi Juga Religius

Dengan bergabungnya Mees Hilgers (bek) dan Eliano Reijnders (gelandang) tambah kekuatan Timnas Indonesia di babak 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Ternyata Mees
GP Ansor Pastikan Pemerintahan Baru Akan Damai

GP Ansor Pastikan Pemerintahan Baru Akan Damai

Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor Addin Jauharudin memastikan situasi transisi dan kepemimpinan Indonesia ke depan dapat berjalan lancar dan damai.
Sidang Korupsi Timah, Bos Smelter Swasta Beberkan Setoran ke Helena Lim untuk Dana CSR Harvey Moeis

Sidang Korupsi Timah, Bos Smelter Swasta Beberkan Setoran ke Helena Lim untuk Dana CSR Harvey Moeis

Beneficial owner CV Venus Inti Perkasa dan PT Menara Cipta Mulia, Tamron alias Aon mengaku memberikan setoran kepada Helena Lim untuk dana CSR Harvey Moeis, yang mewakili PT Refined Bangka Tin (PT RBT).
Belum Wudhu dan Berhijab Memangnya Boleh Membaca Al-Quran? Ustaz Adi Hidayat Beberkan Tentang Bab Bersuci

Belum Wudhu dan Berhijab Memangnya Boleh Membaca Al-Quran? Ustaz Adi Hidayat Beberkan Tentang Bab Bersuci

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bab bersuci dari kasus hukum membaca Al-Quran tetapi belum mengambil air wudhu dan tak menggunakan hijab tanda menyucikan diri.
Rumah Mewah Abdul Gani Kasuba Digeledah KPK, Penyidikan TPPU Eks Gubernur Maluku Utara Itu Berlanjut

Rumah Mewah Abdul Gani Kasuba Digeledah KPK, Penyidikan TPPU Eks Gubernur Maluku Utara Itu Berlanjut

Tim penyidik KPK menggeledah sebuah rumah yang berlokasi di Kota Ternate, sebagai langkah pengumpulan bukti penyidikan TPPU eks Gubernur Maluku Utara (Malut), Abdul Gani Kasuba
Dibawah Pimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Citra Positif Polri Meningkat di Tingkat Internasional– Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terus membawa citra positif bagi instansi Polri.

Dibawah Pimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Citra Positif Polri Meningkat di Tingkat Internasional– Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terus membawa citra positif bagi instansi Polri.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terus membawa citra positif bagi instansi Polri hingga tingkat internasional.
Kehancuran UMKM Dalam Negeri di Depan Mata, Menkominfo Budi Arie Keras Larang Platform Perdagangan China Masuk Indonesia

Kehancuran UMKM Dalam Negeri di Depan Mata, Menkominfo Budi Arie Keras Larang Platform Perdagangan China Masuk Indonesia

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi membuat peringatan keras dengan melarangan platform perdagangan China, Temu masuk Indonesia.
Selengkapnya