Heboh Skandal Pesta Seks Liar P Diddy: Ribuan Pelumas Ditemukan hingga Dakwaan Serius
- VIVA
Jakarta, tvOnenews.com – Rapper ternama Amerika Serikat, Sean "Puff Daddy" Combs, atau P Diddy, kini tengah tersandung skandal besar.
Ia menghadapi dakwaan federal di New York atas tuduhan memaksa dan mengendalikan sejumlah wanita untuk melakukan hubungan seksual di bawah paksaan.
Dalam laporan Philenews, Diddy telah menghadapi dakwaan yang dibuka di pengadilan New York.
Menurut Kantor Kejaksaan AS, pelantun lagu I'll Be Missing You itu menggunakan pengaruh dan sumber dayanya untuk merekrut wanita muda ke dalam lingkaran dalamnya, menjanjikan mereka peluang di industri musik.
"Namun, dakwaan tersebut menuduh bahwa janji-janji ini hanyalah kedok, dan begitu para wanita berada di bawah kendalinya mereka menjadi sasaran pelecehan fisik dan emosional, penggunaan narkoba secara paksa dan dipaksa melakukan tindakan seksual yang bertentangan dengan keinginan mereka," tulis laporan Kantor Kejaksaan AS itu Rabu, dikutip Jumat (27/9/2024).
Dakwaan yang dikenakan pada P Diddy mencakup perdagangan seks, pemerasan, dan penghalangan keadilan.
Terkait tuduhan pemerasan, Diddy disebut menjalankan perusahaan kriminal yang terlibat dalam berbagai aktivitas ilegal, termasuk perdagangan seks, narkoba, dan pencucian uang.
Menanggapi dakwaan ini, pengacara Diddy, Marc Agnifilo, menyatakan bahwa kliennya tidak bersalah dan tidak ada yang disembunyikan.
"Kami kecewa dengan keputusan untuk melanjutkan apa yang kami yakini sebagai penuntutan yang tidak adil terhadap Tn. Combs oleh Kantor Kejaksaan AS," kata Agnifilo kepada The Independent melalui email.
Skandal ini muncul sejak penggerebekan yang dilakukan pada Maret 2024.
Menurut laporan Page Six, penggerebekan tersebut dilakukan terkait investigasi acara yang diadakan Diddy, yang dikenal dengan nama Freak Offs.
Acara tersebut ternyata lebih dari sekadar pesta, tetapi disebut sebagai pertunjukan seksual yang berlangsung lama hingga berhari-hari.
Di acara tersebut, para korban perdagangan seksual diduga dipaksa untuk berhubungan dengan pekerja seks, dan Diddy diduga merekam kegiatan itu untuk kemudian digunakan sebagai alat pemerasan.
Saat penggerebekan dilakukan di rumahnya, pihak berwenang menemukan sekitar seribu botol pelumas, serta narkoba dan senjata.
Load more