Menanggapi dakwaan ini, pengacara Diddy, Marc Agnifilo, menyatakan bahwa kliennya tidak bersalah dan tidak ada yang disembunyikan.
"Kami kecewa dengan keputusan untuk melanjutkan apa yang kami yakini sebagai penuntutan yang tidak adil terhadap Tn. Combs oleh Kantor Kejaksaan AS," kata Agnifilo kepada The Independent melalui email.
Skandal ini muncul sejak penggerebekan yang dilakukan pada Maret 2024.
Menurut laporan Page Six, penggerebekan tersebut dilakukan terkait investigasi acara yang diadakan Diddy, yang dikenal dengan nama Freak Offs.
Acara tersebut ternyata lebih dari sekadar pesta, tetapi disebut sebagai pertunjukan seksual yang berlangsung lama hingga berhari-hari.
Di acara tersebut, para korban perdagangan seksual diduga dipaksa untuk berhubungan dengan pekerja seks, dan Diddy diduga merekam kegiatan itu untuk kemudian digunakan sebagai alat pemerasan.
Saat penggerebekan dilakukan di rumahnya, pihak berwenang menemukan sekitar seribu botol pelumas, serta narkoba dan senjata.
Load more