Polisi Bongkar Hasil Visum Kasus Bullying di Binus School Simprug, Ada Perbedaan Hasil Klaim Korban
- Istimewa
Sari turut mengingatkan kepada semua pihak untuk tak menyerat setiap orang yang bersalah termasuk membawa profesi dari orang tua para anak.
Sari secara tegas juga mengingatkan setiap pihak untuk mencari simpati dan empati dari para orang tua mengingat embel-embel profesinya.
“Pihak manapun tidak boleh memihak atau bahkan mengarang-ngarang cerita. Kita harus mendudukan persoalan ini [berdasarkan fakta] yang sebenarnya-benarnya," kata Sari.
"Jangan kita ajarkan anak-anak praktik-praktik yang tidak baik. Kalau memang anak kita salah, kita bilang salah. Kalau anak kita tidak salah, kita bilang tidak salah. Tidak perlu ada yang ditutup-tutupi,” sambungnya.
Sebelumnya, korban RE mengaku mengalami sejumlah aksi bullying, penganiayaan, hingga pelecehan seksual orlah segerombolan siswa Binus School Simprug, Jakarta Selatan.
RE pun bercerita aksi penganiayaan yang dialaminya melalui podcast milik artis Uya Kuya.
"Saya dipukul berkali-kali. Ketua geng ini datang ramai-ramai, saya di situ dipaksa dan digiring ke toilet, perut saya ditonjok, punggung saya dihabisi, kepala saya dihabisi, dada saya, mata saya sampai putih, rahang saya sampai besok, mulut saya sudah banyak darah, gigi saya hampir copot," katanya dikutip dari YouTube Uya Kuya TV pada Rabu (18/9/2024). (raa)
Load more