Jakarta - Menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo untuk memperkuat komunikasi publik penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia, pemerintah akan membentuk tim juru bicara untuk forum dalam Presidensi G20 Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan usulan ditujukan untuk membangun kekompakan, kolaborasi, dan kepercayaan dalam negeri melalui sosialisasi dan promosi Presidensi G20 Indonesia.
Menurut Menteri Johnny, usulan juru bicara untuk Serpha Track diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Adapun Finance Track, juru bicara dipimpin Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Ketua oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
“Sedangkan komunikasi yang umum terkait penyelenggaraan akan dilakukan oleh saya sebagai Menteri Kominfo, dan secara khusus komunikasi isu-isu terkait dengan kebijakan presiden dari Istana Presiden akan dilakukan oleh Kepala Staf Presiden, Pak Moeldoko,” jelasnya.
Menkominfo menyatakan kegiatan sosilaisasi dan promosi Presidensi G20 Indonesia harus dilakukan dengan baik. “Karena ada banyak sasaran-sasaran dan target G20 Summit ini untuk kepentingan domestik Indonesia sendiri maupun untuk kepentingan emerging nation, negara-negara yang seperti kita yang kita wakili,” ungkapnya.
Sasaran Presidensi G20 Indonesia berkaitan dengan kepentingan dunia, khususnya menyangkut tiga isu prioritas yakni arsitektur kesehatan global yang inklusif, transformasi digital khususnya untuk mendukung perekonomian dan transisi energi.
Selain mengusulkan juru bicara untuk Sherpa Track, Finance Track dan penyelenggaraan komunikasi publik secara umum. Pertemuan tersebut juga mendiskusikan usulan media partner, konsultan media, media center dan tata kelola media sosial.
Menurut Johnny, tim komunikasi publik baik dari kementerian dan lembaga, finance track, sherpa track, serta penyelenggara kegiatan akan menjadi bagian dari executive board komunikasi publik Presidensi G20 Indonesia.
Menkominfo menegaskan kesiapan lain untuk menyukseskan Presidensi G20 Indonesia berkaitan dengan penyediaan infrastruktur telekomunikasi di 19 kota yang menjadi tempat penyelenggaraan pertemuan G20 serta acara puncak di akhir tahun.
“Kita tetapkan 4G adalah tetap sebagai tulang punggung komunikasi, sedangkan 5G akan digunakan sebagai 5G experience. Untuk itu, operator-operator seluler yang sudah mendapat uji laik operasi dan operasi komersial akan mengambil bagiannya masing-masing sesuai kesiapannya, secara khusus Telkom dan Telkomsel,” jelasnya.
Telkom dan Telkomsel akan mengambil peran penting untuk menyiapkan layanan 4G dengan benchmark seperti pada event Pon XX Papua. Disamping itu, pemerintah menyiapkan beberapa skenario jalur komunikasi tulang punggung kabel serat optik, agar konektivitas dan keterhubungan ke jaringan nasional dan alternatif jaringan internasional berlangsung dengan baik.
Pemerintah serius menyiapkan Presidensi G20 Indonesia, termasuk dalam antisipasi atas lonjakan kasus Covid-19 dengan penerapan kebijakan travel bubble.
“Kalau yang berkaitan dengan travel bubble saya kira itu nanti keputusan dari ketua penyelenggara, tadi yang kita bicarakan hanya terbatas di komunikasi publik. Namun, skenario travel bubble pasti juga disiapkan. Karena apa? memperhatikan perkembangan Covid-19 saat ini di sisi yang satu, tapi di sisi yang lain kita ingin kesuksesan penyelenggaraan G20 yang akan ada 158 meeting nanti di 19 kota dan melibatkan 20.988 delegasi,” jelasnya.
Menkominfo menyatakan event internasional seperti Presidensi G20 tentunya harus dipersiapkan dengan baik. Oleh karena itu, pengaturan travel bubble akan dilakukan sesuai perkembangan Covid-19, khususnya Omicron yang diharapkan segera melandai.
Kesuksesan Indonesia menggelar kegiatan nasional PON XX Papua di tengah pandemi Covid-19 menjadi bekal penyelenggaran event internasional. Termasuk, ajang balap internasional MotoGP Mandalika yang akan berlangsung pada bulan Maret 2022 nanti.
Dalam pertemuan tersebut, hadir Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo. Sementara Menteri Johnny didampingi Sekretaris Jenderal Mira Tayyiba, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Usman Kansong, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan, Staf Khusus Menkominfo Bidang Komunikasi Politik Philip Gobang, dan Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi.(chm)
Load more