"Mereka melakukan aksi perusakan karena buah (sawit,-red). Kami karyawan keluar kantor dengan kondisi mereka merusak bagian dalam kantor," ujar pria yang juga HRD di PT. Alfa Ledo dan Afiliasi itu dalam keterangannya pada Kamis (28/8/2024).
Dia menduga insiden perusakan itu berawal dari surat berupa himbauan kepada PKS eksternal agar tidak lagi menerima buah curian dari area perkebunan.
Surat imbauan tegas kepada PKS tersebut dikarenakan Pencurian Tandan Buah Segar (TBS) selama ini sudah sangat meresahkan perusahaan, hal ini juga semakin banyaknya penampung TBS Curian di sekitar perusahaan.
"Surat yang dibuat perusahaan tadi saya yang menyerahkan ke PKS," kata dia.
Dia menjelaskan perusahaan sudah beberapa kali menangkap pelaku pencurian dan diproses sesuai hukum yang berlaku di Ditreskrimum Polda Kalbar, namun tidak membuat efek jera kepada oknum masyarakat, serta selalu melakukan tindakan kekerasan dan pengerusakan setelah pelaku ditangkap. Karyawan-karyawan yang bekerja juga dilakukan intimidasi oleh oknum masyarakat pelaku pencurian tersebut.
"Mereka (PKS,-red) yg diantaranya PT. Wawasan Kebun Nusantara (WKN) dan PT. Mitra Utama Bintang (MUB) menindaklanjuti dengan tidak menerima buah curian. Karena larangan tadi mereka (Masyarakat,-red) bertindak dengan menyerang kantor besar dan membakar PKS WHS. Masyarakat sekitar tahu kelompok buah tidak diterima," ujarnya.
Dia mengharapkan agar aparat penegak hukum segera menindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku terhadap pencurian Tandan Buah Segar (TBS) dan Ramp Liar.
Load more