Dalam amanatnya, Togap mengingatkan beberapa catatan penting terkait pengelolaan perbatasan. Pertama, perlu ada penguatan rantai pasok logistik dalam negeri sampai kawasan perbatasan, serta peningkatan nilai tambah hasil produk termasuk kerajinan masyarakat perbatasan dan bantuan dalam pemasarannya ke negara tetangga.
Kedua, pengelolaan PLBN perlu ditingkatkan dengan memperbaiki tata kelola pengawasan dan pelayanan serta melakukan risk assessment dalam aspek pengamanan dan pelayanan.
Ketiga, dalam pelayanan lintas batas negara seperti keimigrasian, kepabeanan, dan kekarantinaan, perlu ditingkatkan kapasitas lembaga dan personil pelayanan terdepan. Hal ini penting sebagai simpul penjaga kedaulatan negara di halaman depan.
Keempat, Togap mengingatkan seluruh lapisan masyarakat perbatasan untuk menjaga persatuan dan kesatuan, serta tampil sebagai simbol nasionalitas di kawasan perbatasan.
Upacara tersebut dihadiri oleh berbagai pejabat dan elemen masyarakat, antara lain Kepala PLBN Aruk, Viktorius Dunand; Camat Sajingan Besar, Obertus; Kapolsek Sajingan Besar, Iptu Edy Sutrisno; Danki Satgas Pamtas Yonkav 12/BC, Lettu Zulham; Danramil 1208-02/Sjk, Mayor Inf Suardi; serta Ketua dan Anggota Bhayangkari Ranting Sajingan Besar.
Selain itu, hadir pula unsur CIQS PLBN Aruk, ASN Kecamatan Sajingan Besar, TBBR (Tariu Borneo Bangkule Rajakng), tokoh masyarakat, tokoh adat Kecamatan Sajingan Besar, serta pejuang veteran dan siswa-siswa dari beberapa sekolah di Sajingan Besar.
Sebagai penutup acara, disuguhkan tarian-tarian adat yang dibawakan oleh siswa-siswi dari SMP Negeri 1 Sajingan Besar dan SMP Negeri 2 Sajingan Besar. Penampilan ini tidak hanya menambah kemeriahan perayaan tetapi juga menggambarkan kekayaan budaya lokal yang menjadi bagian integral dari identitas bangsa.
Load more