"Dalam pengejawantahan fungsi negara, diartikan sebagai kemampuan menjalankan pemerintahan secara optimal tanpa intervensi asing, baik itu untuk urusan dalam maupun luar negeri. Sehingga berdasar definisi tersebut kita bisa mengukur, sejatinya Indonesia sudah benar-benar merdeka, sekedar merdeka semu, atau jangan-jangan belum pernah merdeka," ujar Dina.
Ketua Depinas SOKSI ini juga memulai diskursus, dengan menunjukkan data Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) 2023 yang menurun signifikan dibandingkan 2022, meskipun masih dalam kategori yang sama “Cukup Bebas”.
"Sementara Pers merupakan salah satu pilar demokrasi yang penting, sehingga kebebasan pers yang tetap memegang teguh etika jurnalisme perlu menjadi arus utama," ujar Dina.
Selain itu, berdasar data Asian NGO Coalition for Agrarian Reform and Rural Development tentang Konflik Agraria 2023, Indonesia disebutkan berada di peringkat pertama dari enam negara Asia yang diteliti, yang cenderung menggunakan pendekatan represif dan kekerasan struktural dalam penanganan kasus tanah.
Kata dia, konflik agraria di Indonesia cenderung terus meningkat secara drastis.
"Penyelesaian sengketa tanah disebutkan menimbulkan banyak luka ditengah masyarakat, baik fisik maupun psikis yang akhirnya berkorelasi dengan tingkat kemiskinan."
"Berkaitan dengan tujuan bernegara dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa, survey PERC tentang kualitas pendidikan menempatkan Indonesia di rangking 12 dari 12 Negara Asia yang diteliti, sementara rilis OECD tahun 2023 memperlihatkan Indonesia peringkat 67 dari 203 negara di dunia."
Load more