Airlangga Hartarto Sengaja Dijegal agar Mundur? Jusuf Hamka Blak-blakan soal Kerasnya Intrik Politik: Golkar Ingin Direbut
- Antara
Setelah Airlangga mundur sebagai Ketum, DPP Golkar akan segera melakukan rapat pleno untuk menentukan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Golkar Adies Kadir mengatakan, bahwa pihaknya tidak dapat membeberkan siapa sosok yang akan menjadi pengganti dari Airlangga.
Sebab berdasarkan Peraturan Organisasi Nomor 8, bahwa yang dapat ditunjuk menjadi Plt adalah seseorang yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum.
"Jadi kalau ada yang menyampaikan harus ketua wakil ketua umum A atau ketua umum B, di dalam AD/RT tidak disebutkan harus ke siapa tetapi semua wakil ketua umum mempunyai kesempatan untuk maju sebagai Plt," katanya di Kantor DPP Golkar, Minggu (11/8/2024).
Diketahui, DPP Golkar menargetkan akan menggelar rapat pada Selasa (13/8/2024).
Langkah buru-buru itu harus segera dilakukan karena Plt nantinya harus menjalankan tugas-tugas Golkar, setidaknya hingga mengantarkan pada Musyawarah Nasional (Munas) Golkar yang dilaksanakan pada Desember 2024.
Keputusan Airlangga mundur dari Ketua Umum membuat tanda tanya besar, baik mengenai internal Partai Golkar maupun soal situasi politik nasional.
Terlebih, Airlangga mengatakan bahwa pengunduran dirinya itu berkaitan dengan stabilitas transisi pemerintahan Presiden Jokowi ke Prabowo Subianto.
"Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat," kata Airlangga dalam pernyataan resmi pengunduran diri.
Terhitung, Airlangga Hartarto telah resmi mengundurkan diri sejak hari Sabtu, 10 Agustus 2024.
Airlangga menyatakan bahwa DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku seusai pengunduran dirinya tersebut.
"Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar," kata Airlangga. (rpi)
Load more