Gus Mus lantas menasihati Yahya bahwa 'restu atau doa' menurut leluhurnya yakni KH Bisri Mustofa ibarat 'gemuk' atau pelumas.
"Sepeda nek dikei pelumas, dikei gemuk, lancar melakune, tapi nek orang enek sepeda ora ono opo-opo, gor pelumas tok ndeledek bloko-bloko. (Sepeda kalau dikasih pelumas, dikasih gemuk, lancar jalannya, tapi kalau tidak ada sepedanya, tidak ada apa-apa cuma minta pelumas, ya netes sia-sia)," ungkapnya.
Bahkan, dia mengingatkan agar jangan sering minta restu. Sebaiknya, setiap perbuatan atau langkah yang baik segera dilakukan, baru meminta restu.
"Enggak usah gede, jangkauannya gak usah besar-besar, yang penting baik," beber Gus Mus. (aag)
Load more