Polda Jabar 'Blunder' Bocorkan Hasil Tes Psikologi Pegi Setiawan, Mantan Wakapolri Sebut Penyidik Langgar Etika Profesi!
- istimewa
Dengan demikian, dia menilai sebagai purnawiran kepolisian, tindakan penyidik Polda Jabar telah menyalahi etika profesi.
Oegroseno, kondisi tersebut seharusnya tidak perlu terjadi penyidik Polda Jabar membongkar hasil tes psikologi Pegi Setiawan, karena melanggar etika profesi.
"Itu mungkin bisa dikatakan pasal apa ya pelanggaran etika saja. Etika profesi sudah dinyatakan bahwa ya sebenarnya tidak boleh dilakukan dan akhirnya kan merehabilitir apa yang disampaikan hasilnya tadi. Jadi orang yang penting minta maaf ini ada yang salah dirabitir sebetulnya tidak untuk itu, ya mudah-mudahan masyarakat memaafkan," imbuhnya.
Polda Jabar beberkan hasil tes psikologi Pegi Setiawan
Tim hukum Polda Jawa Barat (Jabar) membongkar hasil pemeriksaan tes psikologis forensik terhadap tersangka utama kasus pembunuhan Vina dan Eky Cirebon yakni Pegi Setiawan.
Hal itu diungkapkan Tim Hukum Polda Jabar pada persidangan praperadilan yang digelar di Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/7/2024).
Salah seorang tim hukum Polda Jabar yang membacakan jawaban menjelaskan berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, diketahui Pegi Setiawan memiliki kecenderungan berbohong dan bersikap manipulatif saat dilakukan tes oleh penyidik Polda Jabar.
"Selama pemeriksaan saudara Pegi Setiawan kerap menggaruk kepala, kontak mata kurang terjaga atau cenderung menghindari kontak mata dan cenderung gelisah," kata salah seorang anggota tim hukum Polda Jabar yang dipimpin Kabidkum Polda Jabar, Kombes Nurhadi Handayani, Rabu (3/7/2024).
Ia menjelaskan Pegi Setiawan secara umum memiliki kecenderungan berbohong dan manipulatif, sebab terdapat perbedaan keterangan saat pemeriksaan terhadap Pegi dan ayahnya Rudi Irawan terkait peristiwa pembunuhan Vina.
"Bahwa dalam diri Pegi Setiawan ada sikap kecenderungan sikap berbohong atau menutupi yang sebenarnya dan manipulatif dan ada perbedaan cerita antara Pegi dan ayahnya saat ditanyakan peristiwa yang sama," kata dia.
Ia menambahkan penyidik dari Polda Jabar membutuhkan waktu cukup lama saat melakukan pemeriksaan dan tersangka sering menjawab tidak tahu serta terbata-bata.
"Tidak mengalami disorientasi waktu dan ruang memori, kesulitan menyampaikan informasi detail dan beberapa informasi tidak konsisten terlihat gelisah dan khawatir. Tidak asa gangguan persepsi. Tidak ada gangguan uji pikir," kata dia.
Load more