Jakarta, tvOnenews.com - Kuasa hukum Pegi Setiawan, Marwan Iswandi membagikan informasi yang belum pernah beredar sebelumnya terkait rahasia di balik kasus pembunuhan Vina dan Eky.
Setelah salah satu tersangka kasus Vina, Pegi Setiawan dinyatakan status tersangkanya batal demi hukum kini pembunuhan dua remaja tahun 2016 itu kembali terbuka.
Marwan mengatakan bahwa sebenarnya ada hal yang lebih besar dari pembunuhan Vina dan Eky.
Sebagai purnawirawan TNI, Marwan banyak mendapatkan informasi dari lapangan bahwa kasus Vina dan Eky ini sebenarnya menutupi sebuah isu yang lebih besar.
Adapun isu tersebut berkaitan dengan jaringan narkoba di daerah Cirebon, Jawa Barat.
Selain itu, ada hubungannya pula dengan Iptu Rudiana yang pada tahun 2016 dirinya menjabat sebagai Kanit Narkoba.
Marwan menilai Iptu Rudiana pasti tahu sesuatu soal jaringan narkoba di Cirebon itu.
"Karena beliau itu kan Kanit narkoba, ya saya rasa justru kalau dia tidak tahu berarti ke mana saja dia. Harus tahu," kata Marwan, dalam YouTube Abraham Samad SPEAK UP, dikutip Jumat (12/7/2024).
Menurut pengakuan Marwan, dirinya mendapatkan masukan dari jaringan informasi miliknya di Cirebon.
Dari informasi itu, ia mendapatkan kabar bahwa ada jaringan narkoba yang cukup besar di daerah pesisir.
"Ini dikhawatirkan, saya nggak mau memvonis, dan saya ada selenting-selenting, ini ada jaringan narkoba yang cukup besar di Cirebon ini," kata Marwan.
Meski demikian, ia tidak ingin mengungkapkan lebih jelas soal detail jaringan dan lokasi tersebut.
Ia menjelaskan, selama pelaksanaan sidang praperadilan Pegi Setiawan di Bandung, banyak kafe yang berhubungan dengan jaringan narkoba itu tutup.
"Bahkan kemarin ada yang telepon saya, dia bilang di daerah mana kafe-kafe waktu persidangan kemarin, kafe-kafe pada sepi bahkan pada tutup," papar Marwan.
Ia mengatakan, informasi itu didapatkannya dari 'orang lapangan' yang tak ingin disebutkan identitasnya.
Terkait hal tersebut, pengacara Pegi Setiawan itu menegaskan perlu dibuat tim pencari fakta yang independen oleh presiden.
Sebab, ada kasus yang lebih besar dan harus terungkap di balik pembunuhan dua remaja asal Cirebon tersebut.
"Ada sesuatu yang sebenarnya lebih besar dari kasus ini. Makanya saya bilang kita buka tim pencari fakta," tegas dia.
Purnawirawan TNI ini mengatakan, pada 22 Juli 2024 mendatang dirinya sudah dijadwalkan untuk bertemu dengan Menkopolhukam Hadi Tjahjanto.
Di dalam pertemuan tersebut, ia berjanji akan mendorong agar dibuat tim pencari fakta untuk mengungkap kasus pembunuhan Vina dan Eky.
Lebih lanjut, ia juga mendorong agar Iptu Rudiana muncul di publik memberikan pernyataan soal hal yang ia ketahui tentang kasus ini.
Sebab, jika Rudiana terus diam maka kasus pembunuhan Vina dan Eky ini akan terus-terusan menjadi bola liar yang tak terjawab.
Ia juga menyoroti kejanggalan dari Propam Mabes Polri yang menyebut Rudiana tidak melakukan kesalahan prosedur dalam menangani kasus Vina.
"Perkara ini bukan tertangkap tangan, dan Rudiana ini jabatannya Kanit Narkoba. Kalau menurut ini dia menyiapkan surat perintah untuk penangkapan segala macam, semuanya kan ada Rudiana sendiri yang menangkap. Ini kan sudah menyalahi semuanya," kata Marwan menegaskan. (iwh)
Load more