"Yang paling banyak mengakomodir kader (NU) itu IPNU, Fatayat, Ansor, juga PKB. Dengan risiko di non aktifkan juga. Yang banyak merekrut Gus-Gus, Ning-Ning, Kiai muda, kader pondokan masuk ke dalam kepengurusan partai, itu lagi-lagi juga PKB. Partai yang paling banyak hafiznya itu lagi-lagi juga PKB," tegas Kiai Marzuki.
Pengasuh Ponpes Sabilur Rosyad, Malang itu menegaskan mengakui jika partai yang paling NU adalah PKB.
Selain alasan yang dia sampaikan di atas, kader PKB juga terbukti banyak yang jebolan pesantren tulen.
"Silakan selain PKB klaim paling NU, tapi piro sing biso moco kitab gundul? Partai ngoten niku geh mung PKB. Yang lain boten poro rawuh. Partai yang paling banyak bisa moco kitab kuning, utawi iki iku, itu ya partai PKB," tutur Kiai Marzuki.
Terkait dengan Pemilihan Umum (Pemilu), Kiai Marzuki tak menampik jika dirinya merasa senang dan bangga apabila ada Kepala Daerah terpilih lantaran didukung oleh PKB.
"Andai ada orang menang tapi yang ngusung bukan PKB, ati kulo ora rumongso ora melok menang. Tapi kalau itu calon didukung PKB dan menang, saya ikut merasa menang," tukas Kiai Marzuki.
Diketahui Sekolah Pemimpin Perubahan ini diikuti oleh 386 peserta yang terdiri dari Anggota DPR RI, Anggota DPRD Provinsi, dan juga Anggota DPRD Kabupaten/Kota dari PKB se Jawa Timur yang terpilih pada Pileg 2024, serta Ketua DPW PKB se-Indonesia.
Load more