Daftar Lengkap 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang, 46 Lainnya Luka-Luka
- Raisan Al Farisi-Antara
Korban kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan pelajar itu dilaporkan mencapai 11 orang.
Kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang. Dok: Raisan Al Farisi-Antara
Kemenhub Sebut Bus yang Kecelakaan di Subang Tercatat Tidak Punya Izin Angkutan
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut bus yang ditumpangi rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok yang mengalami kecelakaan di kawasan Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024) diduga tidak memiliki izin angkutan.
“Adapun pada aplikasi Mitra Darat bus tersebut tercatat tidak memiliki izin angkutan,” kata Kepala Bagian Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Aznal pada Sabtu (11/5/2024) malam.
Aznal juga menyampaikan bahwa hasil pengecekan pada aplikasi Mitra Darat, status lulus uji berkala dari Bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD 7524 OG yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok tersebut telah kadaluwarsa.
“Status lulus uji berkala telah kadaluwarsa sejak 6 Desember 2023,” terang dia.
Padahal Angkut Rombongan SMK Lingga Kencana dari Depok tapi Bus yang Kecelakaan di Subang Berpelat AD, Kakorlantas Bilang Begini
Kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang. Dok: Raisan Al Farisi-Antara
Padahal mengangkut rombongan SMK Lingga Kencana dari Depok, tapi bus yang kecelakaan di Subang berpelat AD.
Seperti diketahui pelat Depok adalah B. Sedangkan, pelat AD adalah untuk kendaraan Surakarta, Sukoharjo, Boyolali, Klaten, Sragen, Karanganyar dan Wonogiri.
Terkait hal ini, Kakorlantas Polri Aan Suhanan mengatakan berdasarkan penelusuran pihaknya bus ini sudah berpindah tangan.
Bus ingin berpindah tangan hingga ke Bekasi. Setelah itu, pihak sekolah menyewa ke travel tersebut.
Terkait jalan yang kerap terjadi kecelakaan, Aan mengatakan pihaknya akan mengadakan FGD.
“Memang sering terjadi kecelakaan di sini. Nanti ada FGD. Nanti kita kasih rekomendasi termasuk apakah itu nantinya ada rekayasa lalu lintas, jalan diperlebar atau penambahan rambu,” ujar Aan saat diwawancarai tvOne pada Minggu (12/5/2024). (ant/nsi)
Load more