Ini Kata Polisi Usai Mahasiswa STIP Jakarta Utara Tewas Dianiaya Senior
- Dok. tvOnenews.com
Jakarta, tvOnenews.com - Keluarga Putu Satria Ananta korban Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta Utara yang tewas dianiaya seniornya membeberkan bukti baru kasus tersebut.
Bukti baru itu berupa isi percakapan Putu Satria Ananta dengan kekasih hatinya terkait aksi penganiayaan yang kerap dialaminya.
Lantas Polres Metro Jakarta Utara turut merespons adanya bukti baru yang dipublikasikan keluarga.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan mengaku pihaknya akan mengambil langkah meminta kesaksian dari kekasih hati Putu.
"Kami mintai keterangan nanti kami koordinasi dengan pengacaranya," kata Gidion saat dikonfirmasi awak media, Jakarta, Jumat (10/5/2024).
Fakta Baru Kasus Mahasiswa STIP Jakarta Utara Tewas, Keluarga Korban Ungkap Perilaku Senior
Putu Satria Ananta seorang Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) tewas ditangan seniornya usai alami sejumlah aksi penganiayaan.
Belakangan, keluarga korban mulai mengungkap fakta baru aksi penganiayaan yang dalami Putu semasa menjalani pendidikannya di STIP Jakarta Utara.
Fakta tersebut bahkan dipublish keluarga korban dengan harapan kasus kematian Putu yang terungkap secara utuh.
Kuasa hukum keluarga korban, Tumbur Aritonang membeberkan bukti baru berupa aksi penganiayaan yang dialami Putu semasa menjalani masa pendidikannya.
Bukti tersebut berupa potongan gambar percakapan antara Putu dengan sang kekasih hatinya semasa hidup korban.
"Betul (isi percakapan tersebut-red)," kata Tumbur saat dikonfirmasi awak media, Jakarta, Jumat (10/5/2024).
Tumbur menyebutkan dalam percakapan tersebut terungkap fakta baru aksi kekerasan yang dialami Putu.
Menurutnya terdapat sejumlah bukti adanya aksi penganiayaan terhadap Putu yang telah berlangsung sejak lama.
"Betul (aksi penganiayaan-red). Jadi dia sering diincer sama seniornya," katanya.
Dalam percakapan itu pula, Putu mengaku kepada kekasih hatinya kerap mendapat aksi kekerasan dari sejumlah seniornya.
Kata Tumbur, dalam percakapan itu pula Putu juga mengirim sejumlah foto tubuhnya yang penuh luka usai dianiaya seniornya.
"Ada saja aku dipanggil terus sama senior, dipukulin terus-terusan sakit dadaku, ulu hati terus yang diincar," ungkapnya.
Load more