Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Terkuak Ini Cara Tarsum Memotong Bagian Tubuh Korbannya
- Kolase tvOnenews.com
Jakarta, tvOnenews.com - Polisi masih menelusuri secara utuh kasus tragis suami mutilasi istri di Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Kasat Reskrim Polres Ciamis, AKP Joko Prihatin mengatakan pelaku Tarsum mulai dapat sedikit demi sedikit dimintai keterangan terkait kaus yang terjadi.
Menurutnya secara perlahan Tarsum mulai dapat diajak berkomunikasi oelh penyidik yang membutuhkan keteangannya dalam kasus tersebut.
Sudah mulai bisa menjawab," kata Joko saat dikonfirmasi awak media, Jakarta, Selasa (7/5/2024).
Joko menuturkan pihaknya telah melakukan sejumlah permintaan keterangan terhadap pelaku.
Sadisnya, Pelaku pun mulai membongkar aksi pembunuhan disertai mutilasi yang dilakukan ke penyidik.
Didapati, pelaku sempat secara perlahan melakukan pemotongan tubuh jasad dari istri yang telah dibunuhnya.
"Diduga bagian kaki dahulu, terus tangan, terus kaki, terus tangan lagi," ungkapnya.
Polisi Ungkap Perilaku Pelaku Sat Ditahan di Sel Khusus
Kasus suami mutilasi istri di Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat masih menyimpan misteri dalam pengungkapannya.
Kepolian mengaku hingga saat ini pihaknya masih belum dapat menggali lebih jauh terkait keterangan dari pelaku.
Pasalnya, Tarsum sang pelaku diduga kuat mengalami gangguan mental hingga nekat memutilasi jasad sang istri di depan umum.
Bahkan, belakangan pihak kepolisian turut melibatkan ahli psikologi atau kejiwaan dalam upaya memastikan kondisi kesehatan mental pelaku.
Kapolres Ciamis, AKBP Akmal mengatakan pemeriksaan kejiwaan pelaku berlangsung pada Senin (6/5/2024)
"Sudah diperiksa (kejiwaannya)," kata Akmal saat dikonfirmasi tvOnenews.com, Jakarta, Senin (6/5/2024).
Akmal menuturkan pelaku memang sempat terlihat berperilaku tak wajar saat ditangkap usai aksi pembunuhan dan mutilasi tersebut.
Bahkan, kepolisian terpaksa menempatkan Tarsum di sel khusus dan tak tercampur dengan tahanan lainnya mengingat perilakunyang tak wajar dari pelaku.
"Awal peristiwa terjadi, kondisi psikinya belum stabil. Serangan sudah lebih tenang," katanya.
Kendati demikian, Akmal mengaku pelaku masih berada di sel khusus dan terpisah dari tahanan lainnya.
"Dipisah, masih sel isolasi," ungkapnya.
Load more