Mbah Benu Pimpinan Jemaah Aolia Gunungkidul Drop Out dari Fakultas Kedokteran UGM, Alasannya Tidak Mau Makan Uang Orang Sakit dan Orang Menderita
- Istimewa
“Ya Allah kemarin tanggal 4 malam. Ya Allah ini sudah 29. 1 Syawal-nya kapan? Allah Ta’ala ngediko tanggal 5,” kata Mbah Benu.
Dukuh Panggang III Agung mengatakan jemaah Masjid Aolia sudah ada sejak lama dan hidup berdampingan dengan masyarakat lainnya di dusun setempat.
Perbedaan awal Ramadhan dan 1 Syawal antara jemaah Masjid Aolia dengan masyarakat lainnya sudah biasa dan hingga saat ini tidak pernah menimbulkan perpecahan.
"Tidak pernah ada gesekan. Sebelum saya lahir sudah ada (jemaah Masjid Aolia)," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY Jauhar Mustofa menyebut jemaah Masjid Aolia pada dasarnya memiliki amalan atau tata cara beribadah layaknya warga muslim pada umumnya.
Hanya saja, dalam penetapan awal Ramadhan dan 1 Syawal mereka memiliki keyakinan atau prinsip sendiri, yakni tanpa menggunakan metode hisab maupun rukyat.
"Mereka punya dalil sendiri yang itu diyakini oleh pemimpinnya, Pak Ibnu dan pengikutnya," kata dia.
Menurut Jauhar, Kemenag DIY tidak dapat memaksa mereka mengikuti aturan yang selama ini telah ditentukan pemerintah.
"Meskipun tahun ini agak mencolok karena bedanya sampai lima hari. Ini sangat-sangat mencolok. Kalau biasanya kan hanya (selisih) satu dua hari, tapi tahun ini memang agak mencolok sehingga memang menjadi perhatian," ujarnya.
Menurut dia, Kemenag DIY bakal terus melakukan pendekatan dan silaturahmi dengan pemimpin jemaah itu melalui KUA maupun Kemenag Kabupaten.
"Agar saling silaturahmi antara pemerintah dan ulama tetap terjaga," pungkas Jauhar. (ant/nsi)
Load more