CEK FAKTA: Mahfud Bilang Food Estate Proyek Gagal, Guru Besar Univ Airlanga Bocorkan Analisanya
- istimewa
Bahkan, dia sebutkan, kebijakan food estate dibentuk untuk merespons situasi yang dihadapi Indonesia. Apalagi, jelas Ari, ancaman krisis pangan menghantui dunia usai pandemi COVID-19.
"Untuk merespons itu harus ada terobosan, yang skalanya tidak bisa skala kecil, tapi skala besar, dan itu kenapa kemudian bapak Presiden mendorong untuk merespons dampak pandemi, dan kemudian munculnya situasi krisis pangan dengan kebutuhan lumbung pangan," ungkap Ari.
"Tujuannya adalah menghasilkan produksi yang bisa memenuhi cadangan pangan pemerintah, sehingga kemampuan kita untuk mandiri dari sisi pangan itu bisa mencukupi, tidak perlu impor, tak perlu tergantung negara-negara lain, termasuk harganya cukup tinggi," sambungnya.
Maka, pemerintah mencoba membangun lumbung pangan. Namun, dalam pelaksanaannya, perlu evaluasi.
"Dalam implementasinya kan perlu evaluasi, perbaikan-perbaikan, penyempurnaan itu perlu berjalan, supaya apa yang jadi cita-cita tujuan kebijakan itu bisa berjalan," imbuhnya.
Selain Ari, Gibran juga pernah mengakui seperti yang dilansir dari halaman CNN Indonesia, bahwa program food estate memang ada yang gagal.
Namun, Gibran menyebutkan ada juga yang berhasil dan sudah sukses panen.
"Saya tegaskan sekali lagi, pak. Memang ada yang gagal, tapi ada yang berhasil juga yang sudah panen. Misalnya di Gunung Mas, Kalteng, itu sudah panen jagung, singkong," ujar Gibran.
Selain Gibran, Mentan Amran Sulaiman merespons pernyataan soal proyek lumbung pangan atau food estate yang tengah digencarkan kembali oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), justru sudah berhasil dan sudah bisa dipanen.
Hal itu disampaikan Amran merespons pernyataan yang menyebutkan food estate sebagai proyek gagal.
Dia menegaskan, hasil dari berbagai proyek yang sedang dikerjakan di beberapa daerah telah berjalan baik dan sesuai target.
"Food estate ini bukan proyek instan, butuh proses. Kenyataannya kita memiliki 10 juta hektare yang sebelumnya tidak dimanfaatkan untuk lahan pertanian. Kami sekarang menggarap itu, butuh proses, butuh teknologi agar menjadi lahan produktif," katanya dalam keterangan resmi, Senin (22/1/2024).
Dia mencontohkan, proyek food estate di Humbang Hasundutan yang seluas 418,29 hektare (ha). Untuk Food Estate Temanggung dan Wonosobo seluas 907 ha telah berhasil panen komoditas hortikultura, dan Kalimantan Tengah berhasil melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan hingga mampu panen padi dengan produktifitas 5 ton/ha. Begitu pula di Sumba Tengah NTT dan kabupaten Keerom Papua yang telah mampu panen jagung seluas 500 ha.
Load more