Jakarta, tvOnenews.com - Juru bicara (Jubir) Timnas Pemenangan AMIN, Billy David Nerotumilena menyayangkan perbuatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang turut berkomentar terkait Debat Pilpres 2024.
Billy menegaskan jika sosok pemimpin negara sampai turut berkomentar tentu dikhawatirkan akan timbul asumsi keberpihakan lantaran anak sulungnya sedang mencalonkan diri sebagai wakil presiden, Gibran Rakabuming Raka.
“Kami melihatnya ini sebenarnya tidak perlu masuk ke ranah komentar dari presiden, karena ya kalau seperti ini kita bisa mengasumsikan keberpihakan,” jelas dia, di Posko Perubahan, Jakarta Pusat, dikutip Selasa (9/1/2024).
“Dan seharusnya ranah-ranah teknis itu kan enggak perlu berkomentar kalimat tersebut, dan itu saya rasa juga ranahnya subjektif sekali,” sambung Billy.
Sementara itu, Billy membela bahwa data yang dipaparkan oleh Anies pada debat kemarin telah disampaikan sesuai dengan substansi.
Sehingga pernyataan Jokowi soal saling serang personal dapat dibantah dengan tegas oleh Timnas AMIN.
“Masalah personal, (Jokowi) sempat komen dan itu seharusnya juga enggak seharusnya berkomentar. Karena kalau ranag personal kembali ke subjektifitas,” ungkapnya.
Billy pun meminta Jokowi untuk memaparkan sejauh mana ranah personal diserang, dan menurut dia pernyataan ‘menyerang personal’ ini perlu dicek kembali.
“AMIN masih di koridor substansi, enggak ada satu pun yang masuk ke ranah personal. Jadi saya rasa itu dicek ulang atau perlu dicek lanjutan personal sampai sejauh mana kalau pun enggak ada,” tandas dia.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim pasti banyak yang kecewa melihat debat ketiga calon Presiden yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) di Istora Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu malam, 7 Januari 2024.
Karena menurut dia, debat calon presiden hanya memperlihatkan saling serang pribadi sehingga tidak terlihat visi misinya.
“Saya kira akan banyak yang kecewa,” kata Jokowi dikutip pada Senin, 8 Januari 2024.
Maka dari itu, Jokowi meminta agar KPU melakukan evaluasi lagi dalam debat calon presiden dan calon wakil presiden selanjutnya. Jangan sampai, kata dia, ada yang menyerang secara pribadi dalam debat tersebut.
“Debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup. Saling menyerang enggak apa-apa, tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang, bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira enggak baik dan enggak mengedukasi,” ujarnya.
Karena, kata dia, kalau menyerang secara pribadi yang tidak ada hubungannya dalam konteks tema debat mengenai hubungan internasional, geopolitik, pertahanan dan keamanan itu kurang tepat.
“Kalau sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam mengenai hubungan internasional, mengenai geopolitik, mengenai pertahanan dan lain-lain, saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton,” jelas dia. (Agr)
Load more