"Kesuksesan kita memperoleh bonus demografi, kalau anak mudanya tidak lagi sekadar jadi pemanis dan peraup suara di panggung politik," jelasnya.
Selain itu, Arief menuturkan, penempatan anak muda di posisi strategis telah ditunjukkan Prabowo Subianto dengan menunjuk Gibran sebagai cawapres.
Menurut dia, langkah ini menjadi pembeda antara Prabowo dengan dua kontestan Capres lainnya yang tidak menempatkan anak muda di posisi strategis.
"Itu yang kita harapkan dari momentum Pilpres 2024 ini, karena kita menganggap Pilpres 2024 pintu masuk apakah berhasil memperoleh Indonesia emas 2045 atau gagal selamanya. Kalau kita salah memilih pemimpin yang tidak mengarusutamakan pemuda, kita akan gagal selamanya memperoleh Indonesia emas," tukasnya.(lpk/muu)
Load more