Kenang 9 Tahun Petaka Pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, Hasil Investigasinya Dibocorkan
- istimewa - Antara
Sementara, Ketua Tim Investigasi AirAsia QZ8501, Marjono Siswosuwarno jelaskan, sejak pukul 06.01 WIB, flight data recorder (perekam data penerbangan/FDR) mencatat terjadi empat kali aktivasi tanda peringatan yang disebabkan karena gangguan pada sistem rudder travel limiter (RTL).
Gangguan ini mengaktifkan electronic centralized aircraft monitoring (ECAM).
“Tiga gangguan awal yang muncul pada sistem RTL telah ditangani oleh awak pesawat sesuai dengan langkah-langkah yang tertera pada ECAM dan gangguan tersebut bukanlah suatu yang membahayakan penerbangan” ungkapnya.
Pada jam 06.15 WIB, lanjut Marjono jelaskan, terjadi gangguan lagi yang keempat kalinya.
FDR, katanya, mencatat penunjukan berbeda dengan tiga gangguan sebelumnya, gangguan tersebut memiliki kesamaan dengan kejadian gangguang pada 25 Desember 2014, saat pesawat masih di darat ketika circuit breaker (sakelar pemutus tenaga/CB) dari flight augmentation computer (FAC) direset.
“Tindakan awak pesawat setelah gangguan keempat ini yaitu mengaktifkan tanda peringatan kelima yang memunculkan pesan di ECAM berupa Auto FLT FAC 1 FAULT dan keenam yang memunculkan auto FLT FAC 1+2 FAULT," jelasnya.
Setelah tanda auto FLT FAC 1+2 FAULT muncul, lanjutnya, autopilot dan auto-thrust tidak aktif dan sistem kendali fly by wire pesawat berganti dari normal law ke alternate law yang beberapa proteksinya tidak aktif.
“Pengendalian pesawat oleh awak pesawat secara manual selanjutnya menyebabkan pesawat masuk dalam kondisi yang disebut sebagai upset condition dan stall hingga akhir rekaman FDR,” sambung dia.
Kemudian dari kesimpulan akhri investigasi, bahwa retakan solder pada electronik di RTLU menyebabkan hubungan yang berselang dan berakibat pada masalah yang berkelanjutan dan berulang.
Kemudian, sistem perawatan pesawat dan analisis di perusahaan yang belum optimal mengakibatkan tidak terselesaikannya masalah yang berulang.
Kejadian yang sama terjadi sebanyak empat kali dalam penerbangan.
Selain itu, awak pesawat melaksanakan prosedur sesuai ECAM pada tiga gangguan yang pertama.
Setelah gangguan keempat, FDR mencatat indikasi yang berbeda, indikasi ini serupa dengan kondisi di mana CB direset, sehingga berakibat terjadinya pemutusan arus listrik pada FAC.
Load more