ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Mitos Seputar Sosok Westerling, Kapten Belanda yang Menebar Teror di Sulawesi Selatan

Sosok Kapten Westerling meninggalkan kenangan pilu yang sulit dilupakan bagi rakyat Sulawesi Selatan. Setiap tahun pada 11 Desember, selalu diperingati sebagai Hari Korban 40 Ribu Jiwa.
Selasa, 12 Desember 2023 - 15:07 WIB
Kapten Westerling saat perpisahan di Mattoangin, 3 Maret 1947
Sumber :
  • Dok. Maarten Hidskes

tvOnenews.com - Dalam ingatan masyarakat di Sulawesi Selatan, sosok Kapten Westerling meninggalkan kenangan pilu yang sulit dilupakan.

Hal itu pula, yang membuat masyarakat Sulawesi Selatan setiap tahun pada 11 Desember, selalu memperingati momen kelam itu dengan tajuk Peringatan Hari Korban 40 Ribu Jiwa.

"Di tanah tempat kita berdiri ini, orang-orang tua kita, keluarga kita, rela mati untuk negara Indonesia. Hari ini pun kita harus siap mati untuk NKRI," kata Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin, saat memimpin Apel peringatan Hari Korban 40 Ribu Jiwa di Makassar, Senin (11/12/2023).

Bahtiar mengatakan peristiwa memilukan itu menjadi bukti bahwa orang Sulsel, yang terdiri dari Suku Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja, memiliki kesetiaan dan rela mati untuk kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Foto: Kapten Westerling (Wikipedia)

Tentang sosok Raymond Pierre Paul Westerling, atau Kapten Westerling, masih tergambar jelas dalam ingatan Abdul Karim Amrullah (80), salah seorang warga Kampung Kalukuang, Makassar, Sulawesi Selatan.

"Datanglah beberapa tantara KNIL di rumah orang tua saya sekitar jam 3 subuh. Kami diteriaki oleh tantara Belanda yang sudah dicoreng wajahnya berwarna hitam." tutur Abdul Karim kepada tim tvOne Syamsul Maarif dan Idul Abdullah yang berkunjung ke rumahnya di Jalan Sunu, Makassar, Senin (14/8/2023) silam. 

Dalam ingatan Abdul Karim, orang-orang di Kalukuang adalah para pejuang kemerdekaan. Salah satu pemimpinnya adalah Dg Talli. Para pejuang dari Kalukuang ini dicari oleh Westerling yang menyebut mereka sebagai kelompok ekstrimis. 

"Mereka dibantai oleh KNIL. Mereka ditembaki hingga menjelang jam 12 siang. Westerling menggunakan mobil Jeep Willys yang tidak tertutup itu. Kami sudah kelaparan dan kehausan, anak-anak menangis dan berteriak. Pembantaian diistirahatkan" ujar Karim.

"Menjelang ashar penembakan akhirnya dihentikan. Sebelum gelap, para ibu dan anak-anak disuruh pulang. Kami menyusuri Jalan Datuk Ribandang, dan kami menyaksikan banyak warga tergeletak berlumuran darah, termasuk penjual arang dari Rappokalling dan penjual atap dari Nipah." kisah Abdul Karim.

 

Mitos dan Fakta Seputar Westerling

Westerling dalam catatan sejarah, memimpin pasukan khusus Belanda Depot Speciale Troepen atau DST melakukan serangkaian pembantaian warga di Sulawesi Selatan, pada kurun waktu 11 Desember 1946 hingga 3 Maret 1947. 

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT