Dalam masa-masa itu, Presiden RI Joko Widodo sempat menjenguk Doni di rumah sakit dan bertemu dengan keluarganya.
Doni Monardo lahir di Kota Cimahi, Jawa Barat pada 10 Mei 1963. Beliau meninggal di usia 60 tahun.
Doni Monardo semasa hidup mengabdikan sebagian besar waktunya sebagai prajurit TNI dan sebagai Kepala BNPB sampai akhirnya pensiun.
Dia mengawali kariernya sebagai prajurit pada 1985 selepas lulus dari AKABRI. Doni Monardo mengawali kariernya di satuan tempur infanteri dan tergabung dalam Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sejak 1986–1998.
Beberapa operasi penting pun turut melibatkan Doni, di antaranya di Timor-Timor dan Aceh pada masa-masa konflik.
Beberapa jabatan strategis yang pernah diemban oleh Doni Monardo di antaranya Komandan Batalyon (Danyon) 11 Grup 1/Kopassus (1998–1999), Danyonif 741/Satya Bhakti Wirottama (1999–2001), Dandenma Paspampres (2001–2003), Kepala Tim (Katim) Analis Intel Kolakoops TNI (2003–2004), Wakil Asisten Operasi Komandan Paspampres (2004–2006), Komandan Brigif Lintas Udara 3/Tri Budi Mahasakti (2006–2008), Komandan Grup A Paspampres (2008–2010), Danrem 061/Surya Kencana (2010–2011), Wakil Komandan Jenderal Kopassus (2011–2012), Komandan Paspampres (2012–2014), Danjen Kopassus (2014–2015), Pangdam XVI/Pattimura (2015–2017), Pangdam III/Siliwangi (2017–2018), dan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (2018–2019) pun menjadi jabatan terakhirnya di lingkungan militer.
Kemudian, semasa dia menyandang pangkat jenderal bintang tiga, Doni mengemban tugas sebagai Kepala BNPB (2019–2021).
Penugasan Doni di BNPB tentu bukan masa yang mudah, karena saat itu, dunia menghadapi pandemi COVID-19, tak terkecuali Indonesia.
Load more