Mengenang Kapten Pierre Tendean, Pahlawan Revolusi yang Gugur di Hari Ulang Tahun Ibunya
- Dok. Wikipedia - IG @pierresangpatriot
Pada tanggal 5 Oktober pagi, jam 05.00, keluarga Pierre berangkat ke Jakarta dengan pesawat khusus. Keluarga Pierre merupakan keluarga yang paling akhir sampai di Markas Besar Angkatan Darat.
Mereka tidak diperkenankan melihat jenazah Lettu Pierre yang sudah siap untuk diberangkatkan. Keluarga yang lain-lain masih sempat menunggui jenazah keluarganya karena mereka tinggal di Jakarta
Maria Elizabeth Cornet, hanya bisa menangis pilu sambil memeluk peti jenazah putranya yang berbalut bendera merah putih. Dengan terisak-isak, Ia berkata,
"Pierre, wat is er met jou gebeurd? (Pierre, apa yang terjadi denganmu?)" isak Maria Elizabeth.
Foto: Â Kakak Pierre Tendean, Mitzi dan Bonnie putranya disamping makam Piere.(Masykuri, "Pierre Tendean" - 1983/1984)
Dulu, saat Pierre Tendean masih ditempatkan di garis depan pertempuran, menyusup ke wilayah Malaysia dalam Operasi Dwikora di Kalimantan, Maria Elizabeth meminta putranya ditarik pulang. Ia ingin putra satu-satunya itu ditempatkan dalam zona aman dari perang.
Pierre Tendean, akhirnya ditarik pulang berkat permintaan ibunya dan ditempatkan dalam tugas baru, sebagai Ajudan Menhan Pangab, Jenderal Nasution.
Tapi ajal manusia siapa yang dapat menebak? Pierre Andreas Tendean, sang Ajudan ganteng yang penuh talenta, putra semata wayang dari Maria Elizabeth Cornet dan Aurelius Lammert Tendean itu, akhirnya gugur, justru disaat ia berada ditempat yang dekat dengan ibunya.
Â
Penggalian Jenazah Korban G30S PKI
Kamis, 4 Oktober 1965, usai kawasan Lubang Buaya direbut oleh pasukan RPKAD pimpinan Kolonel Sarwo Edhie Wibowo, dilakukan proses pengangkatan jenazah yang ditemukan terkubur dalam sebuah sumur tua.
Sumur tua itu dalamnya 12 meter dan garis tengahnya hanya lebih kurang 0,75 meter, ditimbun dengan sampah-sampah kering, batang-batang pohon pisang, daun singkong dan tanah secara belselang-seling.Â
Baca Juga:Â Si Ganteng Kapten Pierre Tendean, Idola Para Wanita dan Ajudan Rebutan Tiga Jenderal
Pelaksanaan teknis penggalian dilakukan oleh anggota-anggota Kesatuan Intai Para Amphibi (KJPAM) dari KKO Angkatan Laut dengan memakai alat-alat seperti tabung zat asam dan lain sebagainya.
Load more