Bahlil Sambangi Temui Warga Pulau Rempang, Janjikan Sertifikat hingga Ganti Rugi
- Tim TvOne/Alboin
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyambangi Pulau Rempang, Batam atas perintah Presiden Jokowi untuk membereskan konflik proyek Rempang Eco City.
Bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Bahlil mengadakan rapat koordinasi terkait percepatan pengembangan investasi ramah lingkungan di kawasan pulau Rempang.
Turut hadir juga Wakapolri, Gubernur Kepulauan Riau, Wali Kota hingga Kepala BP Batam.
Sebanyak 17 ribu hektare lahan di Pulau Rempang akan dijadikan kawasan industri, pariwisata hingga hunian. Kini sudah ada investasi dari perusahaan China, Cinyi Group Rp 175 triliun untuk membangun pabrik.
Atas proyek awal ini, sebanyak 700 kk terkena dampaknya. Namun Bahlil menyebut telah meyiapkan hunian yang akan dibangun 6-7 bulan lagi.
Sambil menunggu proses pembangunan itu, ia mengatakan akan memberikan ganti rugi dan tempat tinggal sementara.
"Pertama, pemerintah telah menyiapkan tanah seluas 500 meter persegi per KK. Kedua, rumah dengan tipe 45 yang nilainya kurang lebih sekitar Rp120 juta. Ketiga, uang tunggu transisi sampai dengan rumahnya jadi, per orang Rp1,2 juta dan biaya sewa rumah Rp1,2 juta," kata Bahlil dalam keterangan resminya yang dikutip tim tvOnenews pada Rabu (20/9/2023).
Untuk warga yang memiliki harga rumah di atas Rp120 juta akan mendapatkan ganti rugi yang sesuai dengan taksiran KJPP.
"Kalau katakanlah hasil penilaiannya benar Rp500 juta maka Rp120 juta ini dibiayai langsung dan ditambah lagi dengan Rp380 juta, sehingga menjadi Rp500 juta. Jadi yang berlebih itu pasti dibayarkan sesuai dengan aturan yang ada," ungkapnya.
Bahlil mengatakan pemerintah akan mempercepat pembangunan Rempang Eco City meskipun tengan berkonflik. Ia menyebut akan menggunakan pendekatan yang humanis kepada masyarakat Pulau Rempang yang terkena dampak.
"Proses penanganan Rempang harus dilakukan dengan cara-cara yang soft, yang baik. Kita tetap memberikan penghargaan kepada masyarakat yang memang sudah secara turun-temurun berada di sana. Kita harus berkomunikasi dengan baik sebagaimana layaknya lah. Kita ini kan sama-sama orang kampung. Jadi kita harus bicarakan," tegasnya.
Load more