Kasus Penculikan dan Pemerasan Oleh Praka RM, TNI AD Minta Korban Lain Lapor ke Pomdam
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com- TNI Angkatan Darat meminta warga yang pernah menjadi korban penculikan dan pemerasan oleh Praka RM, Praka J, dan Praka HS, harap melaporkan kejadian itu ke Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari menjelaskan laporan dari korban dapat membantu pendalaman kasus penculikan, pemerasan, dan penganiayaan yang dilakukan tiga prajurit TNI AD itu yang saat ini ditangani oleh Pomdam Jaya.
"Dari hasil sementara memang (penculikan dan pemerasan, red.) dilakukan lebih dari satu kali. Tetapi, kami juga sebenarnya kemarin dari Pomdam itu berharap kalau ada memang korban lain yang pernah mengalami hal yang sama dipersilakan untuk melapor," kata Kadispenad menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Rabu.
Praka RM, Praka J, dan Praka HS, bersama seorang warga sipil berinisial ZSS (kakak ipar Praka RM), melakukan tindak pidana penculikan, pemerasan, dan penganiayaan terhadap dua warga sipil. Salah seorang warga sipil yang menjadi korban meninggal dunia dalam kasus itu ialah Imam Masykur (usia 25 tahun).
Praka RM diketahui merupakan anggota Paspampres, sementara Praka HS adalah anggota Direktorat Topografi TNI AD dan Praka J ialah anggota Kodam Iskandar Muda.
Imam Masykur adalah seorang perantau dari Aceh yang bekerja sebagai penjaga di toko kosmetik di daerah Rempoa, Tangerang Selatan, Banten. Imam diculik oleh para pelaku pada tanggal 12 Agustus 2023.
Saat kejadian, kepada korban dan warga sekitar, para pelaku mengaku sebagai polisi. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal oleh Polisi Militer Kodam Jaya, korban diketahui terlibat perdagangan obat-obatan ilegal.
Saat diculik dan dianiaya, Imam sempat menghubungi keluarganya dan meminta uang tebusan senilai Rp50 juta.
Rekaman suara korban saat menghubungi keluarganya dan rekaman video korban disiksa pelaku sempat rampai tersebar di media sosial. Keluarga korban pun melaporkan penculikan dan penyiksaan terhadap Imam ke Polda Metro Jaya. Laporan itu diterima polisi dengan Nomor STTLP/B/4776/VIII/2023/SPKT.
Load more