Menanggapi pertanyaan tersebut, menurut Syahganda bahwa diksi itu terlalu menyakitkan karena ini situasi yang tidak baik-baik saja.
"Kriminalisasi terhadap orang di luar didukung pak Jokowi itu kan terjadi," ujarnya.
Syahganda menerangkan kriminalisasi dalam pengertiannya adalah Demokrat mau dihancurkan oleh Pak Moeldoko, dan Sekjen Partai NasDem yang ditahan KPK kasus kasus korupsi BTS, Johnny G Plate.
"Kemudian kasus BTS tebang pilih, sebuah koran nasional sudah mengungkap siapa-siapa saja yang terlibat termasuk siapa yang dapat baterainya BTS hampir Rp5 triliun itu, itu kan diasumsikan suaminya bu Puan Maharani," ujarnya.
"Kenapa di stop hanya sebatas Sekjen NasDem? yang cuma terima uang taktis, bukan soal nilai ya, tapi kenapa ini ditutupi, kenapa yang katanya kemungkinan terlibat anak menteri ini kenapa gak dibuka," ujarnya.
"Ini kan ada tebang pilih dilokalisir hanya untuk menjatuhkan NasDem, karena apa? NasDem ini namanya Anies dan sekarang temanya itu menurut riset dari CSS yang saya tahu dari bulan Maret lalu. tema itu integritas, bukan pemimpin berani kayak kata pak Jokowi atau pemimpin sederhana atau pemimpin rambut putih, bukan," terangnya.
Lanjutnya, Syahganda mengatakan bahwa Anies Baswedan adalah simbol perubahan.
Load more