"Pengen lebih baik lagi. Pengen hidup lebih layak lagi dari ini. Pengen membahagiakan ayah. Pengen adik-adik sukses dan tidak merasakan hidup susah seperti ini," tutur Febriani dengan nada sendu.
Febriani menimbang singkong. (tim tvOne/Pujiansyah)
Febriani dan keluarganya tinggal di sebuah rumah yang tidak layak huni. Dulu, ayahnya sempat kerja sebagai sopir angkot di Lampung Tengah. Namun, kini tidak sanggup lagi karena penyakit yang dideritanya semakin parah sejak dua tahun terakhir, sehingga tidak bisa keluar rumah.
Selain sang ayah tak bisa mencari nafkah, sang ibu bernama Fitriyani (37) pergi meninggalkan keluarganya tahun 2022 lalu menikah lagi dengan laki-laki lain. Dari hasil bekerja sebagai pemulung singkong, ia hanya mendapatkan penghasilan Rp20 ribu per hari untuk membantu ayah dan adik-adiknya yang masih sekolah.
Sementara Umar (41), ayah dari Febriani masih tergolong muda. Namun bengkak di lehernya membuat dirinya tidak dapat kerja keras seperti dulu. Walau hatinya pedih harus membiarkan putrinya bekerja bersama pamannya, tapi apalah daya cuma dialah satu-satunya harapan keluarga.
"Sebenarnya saya tidak tega melihat anak gadis harus bekerja, namun keadaan saya tidak memungkinkan untuk mencari nafkah," ucap Umar.
Umar mengaku penyakit yang dideritanya sejak 4 tahun lalu itu semakin parah. Ia pun sempat periksa ke dokter dan dinyatakan menderita kelenjar getah bening di leher. "Saya tidak memiliki kemampuan dan hanya bisa pasrah kepada Allah," tuturnya.
Load more