Jakarta, tvOnenews.com - Menteri BUMN Erick Thohir berencana akan melakukan merger tiga maskapai milik BUMN, yaitu Garuda Indonesia, Citilink dan Pelita Air.
Erick mengungkapkan dua alasan melakukan merger tiga maskapai itu. Alasan pertama adalah untuk menekan biaya logistik di Indonesia sehingga semakin meringankan dunia bisnis.
"Kami upayakan Pelita Air, Citilink dan Garuda merger untuk menekan cost," ucap Erick dalam acara Indonesia Cafetalk di Tokyo, Jepang dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (24/8/2023).
Ketua Umum PSSI itu terus mendorong BUMN melakukan efisiensi pada setiap perusahaan milik negara.
Sedangkan, alasan kedua adalah Indonesia masih kekurangan armada penerbangan. Erick menyebut Indonesia masih kekurangan sekitar 200 pesawat jika dibandingkan dengan Amerika Serikat (AS).
Erick Thohir ungkap alasan rencana merger maskapai Garuda, Citilink dan Pelita Air. Dok: Ahmad Wijaya-tvOne
Dia mengatakan di AS jumlah pesawat yang melayani rute domestik sebanyak 7.200 pesawat. Dimana terdapat 300 juta populasi yang rata-rata GDP (pendapatan per kapita) mencapai USD 40 ribu.
Sementara di Indonesia memiliki 280 juta penduduk dengan GDP USD 4.700. Artinya Indonesia membutuhkan 729 pesawat. Erick mengungkapkan saat ini jumlah pesawat yang dimiliki Indonesia hanya 550 buah.
"Jadi perkara logistik kita belum sesuai," kata Erick.
Atas hal ini, dia berencana melakukan penggabungan ketiga maskapai tersebut untuk mengurangi ketertinggalan jumlah pesawat.
"BUMN terus menekan logistic cost. Pelindo dari 4 (perusahaan) menjadi 1. Sebelumnya, logistic cost mencapai 23 persen, sekarang jadi 11 persen. Kita juga upayakan Pelita Air, Citilink dan Garuda merger untuk menekan cost," tandas dia. (saa/nsi)
Load more