Begini Isi Surat Lengkap Rafael Alun Trisambodo yang Dibacakan Dihadapan Majelis Hakim: Kami Tidak Bersedia Menanggung Restitusi
- tvonenews/Muhammad Bagas
Jakarta, tvOnenews.com - Ketidakhadiran ayah Mario Dandy Satriyo, Rafael Alun Trisambodo, pada sidang lanjutan kasus penganiayaan terhadap David Ozora dan hanya mengirimkan surat dalam persidangan tersebut, dinilai sejumlah pihak jika sang ayah hanya mencintai hartanya.
Surat yang ditulisnya sendiri dari balik jeruji besi, Rafael Alun Trisambodo mencoba mengungkapkan alasan mengapa dirinya tak dapat menghadiri sidang sang anak, Mario Dandy Satriyo di Pengadilan Negeri (PN), Jakarta Selatan.
Hal mencengangkan dalam surat yang ditulis Rafael Alun Trisambodo saat dirinya mengungkapkan jika enggan menanggung restitusi yang diajukan kubu David Ozora kepada Mario Dandy Satriyo.
Berikut Isi Surat Lengkap Rafael Alun Trisambodo, yang dibacakan oleh Kuasa Hukum Mario Dandy Satriyo, Andreas Nahot, dihadapan Majelis Hakim di Pengadilan Negeri (PN), Jakarta Selatan, Selasa (26/7/2023).
Jakarta, 25 Juli 2023
Kepada Yang Terhormat Majelis Hakim Yang Mulia Dalam Perkara Pidana Nomor 297/PID.B/2023 PN JKT.SEL atas nama terdakwa Mario Dandy Satriyo.
Puji syukur kita panjatkan kepata Tuhan YME, karena atas rahmat dan kasi sayangnya semua masih diberi kesehatan untuk menjalani kehidupan ini.
Mengingat proses hukum yang dijalani anak kami, Mario Dandy Satriyo selaku terdakwa yang saat ini sudah sampai pada proses pembuktian, yakni giliran anak kami Mario Dandy Satriyo menggunakan haknya selaku terdakwa untuk menghadirkan saksi yang meringankan.
Setelah berdiskusi dengan istri dan keluarga, intinya dapat kami sampaikan bahwa anak kami Mario Dandy Satriyo tidak menggunakan haknya untuk menghadirkan orang tua sebagai saksi yang meringankan.
Bahwa kejadian ini juga memberikan pukulan bagi keluarga kami. Anak kami Mario Dandy Satriyo sebagai terdakwa harus berhenti studinya di Universitas Prasetiya Mulya.
Dia masih muda dan begitu banyak cita-cita dan harapan kami kepadanya. Pun anak kami ingin mewujudkan cita-citanya menjadi anak bangsa yang berkarya dan mendarmabaktikan dirinya untuk negeri.
Namun, semua rencana harus berputar haluan karena anak kami senantiasa berkomitmen sedapat mungkin kooperatif dan sangat menghormati proses hukum ini.
Semoga ada kesempatan kedua bagi anak kami serta diberikan ruang untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Load more