Wali Santri Ponpes Al-Zaytun Datang ke Stasiun TV, Marah Secara Live, Geram Pernyataan Ken Setiawan
- istimewa
tvOnenews.com - Polemik pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang masih terus bergulir dan makin memanas usai diperiksa oleh Bareskrim.
Diketahui sebelumnya pemimpin Ponpes Al- Zaytun, Panji Gumilang, sempat menjalani pemeriksaan di Gedung Bareskrim Mabes Polri pada Senin (03/07/2023).
Pemeriksaan yang dilakukan selama sekitar 8 jam tersebut membahas mengenai dugaan kasus penistaan agama.
![]()
Pimpinan ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang. (Kolase tvOnenews.com)
Bareskrim Polri telah menetapkan kasus penistaan agama Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang naik ke tahap penyidikan.
Penyidik juga sudah mengantongi barang bukti yang dinilai cukup.
"Alat bukti yang di ada sama penyidik itu adalah berupa rekaman video kemudian tangkapan layar itu sudah ada di penyidik," ungkap Karopenmas Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dikutip melalui tayangan Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Rabu (5/7/2023).
"Dan hasil gelar perkara diyakini ada tindak pidana cukup," imbuhnya.
Apalagi dalam pemeriksaan, kata Ramadhan, Panji Gumilang mengakui semua bukti-bukti rekaman dan tangkapan layar tersebut.
"Artinya sudah ada bukti permulaan yang cukup untuk menaikkan status dari penyelidikan ke penyidikan. Tentu prinsip kehati-hatian dan prinsip ketelitian itu tidak boleh diabaikan," jelas Ramadhan.
"Kita juga tidak terlalu terburu-buru tapi kita akan memastikan melengkapi bukti secepatnya," tambahnya.
Ketika status kasus Panji Gumilang ini sudah naik tingkat, maka statusnya bukan lagi meminta keterangan tetapi memeriksa.
Debat panas Wali Santri Ponpes Al-Zaytun vs Ken Setiawan
![]()
Ken Setiawan (Pendiri NII Crisisi Center) dan Wali Santri Ponpes Al-Zaytun.
Pada awalnya Abdul Rosyid selaku Wali Santri Al-Zaytun merasa keberatan dan ucapan dari Ken Setiawan (Pendiri NII Center) soal dirinya menjadi korban.
"Saya dari awal ngomong datang dari Pandeglan Banten ke studio tvOne, hanya untuk marah saja, saya merespons dari kata pak Ken Setiawan, saya tidak mengenal santri dalam dan santri luar," ujarnya.
"Tolong dicatat, saya tidak terima saudara Ken yang saya tidak kenal mengatakan mungkin saya salah satu korban, korban apa? saya mempertaruhkan reputasi dan usia saya, pemahaman saya, mempercayakan pada institusi Ma'had Al-Zaytun itu bukan sesuatu yang gampang," ungkapnya di acara Apa Kabar Indonesia Siang tvOne, (5/7).
Load more