Jakarta, tvOnenews.com - Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun masih menjadi pembicaraan publik. Sejumlah kontroversial mengenai ajaran yang disampaikan dalam ponpes tersebut masih menjadi sorotan masyarakat.
Salah satu yang menjadi sorotan ketika para pengikut Al Zaytun yang menyanyikan lagu ‘Hevenu Shalom Aleichem’ yang disebut sebagai lagu Yahudi.
Hal ini juga menjadi sorotan oleh salah satu aktivis Pro Yahudi, Monique Rijkers. Sebelumnya, Monique juga pernah dihadirkan dalam program acara Catatan Demokrasi, tvOne untuk menyampaikan pendapatnya.
Aktivis Pro Isrel dan Yahudi, Monique Rijkers. (tvOne)
Dirinya mengaku memiliki alasan tersendiri bahwa ia membela Ponpes Al Zaytun dimana ponpes ini dipimpin oleh Panji Gumilang.
Monique Rijkers menyampaikan Indonesia menjadi negara muslim terbesar di dunia yang sudah seharusnya menjunjung tinggi nilai toleransi, khususnya terhadap Yahudi.
Kini Monique kembali mengutarakan pendapatnya mengenai lagu yang kerap dinyanyikan oleh Panji Gumilang. Seperti apa pendapatnya, simak informasinya berikut ini
Dalam program acara Fakta, tvOne, Monique Rijkers menceritakan bahwa dirinya sempat bertemu dengan seorang pria yang mengaku anak dari Panji Gumilang, bernama Imam Prawoto.
Ia menemui Imam pada tahun 2016 saat Monique akan mengadakan acara Festival Film Toleransi. Kala itu, Imam Prawoto menawarkan diri untuk terlibat dalam acara tersebut.
Dalam acara tersebut para santri menyanyikan lagu ‘Hevenu Shalom Aleichem’ dengan diiringi irama lagu Keroncong.
“Pertama Lagu ‘Hevenu Shalom Aleichem’ diiringi lagu berirama Keroncong, itu keren banget sih. Terus yang kedua santri-santri menari dengan lagu ‘Hava Nagila’ yang artinya mari bersuka ria. Dan itu bahasa Ibrani dua duanya,” ungkap Monique Rijkers dalam program acara Fakta, tvOne.
Monique juga menambahkan bahwa lagu tersebut hanyalah lagu berbahasa Ibrani yang umum dinyanyikan oleh orang Yahudi, tetapi bukan untuk acara keagamaan maupun ibadah.
“Dua lagu ini adalah lagu berbahasa ibrani yang pada umumnya dinyanyikan oleh orang Yahudi, bukan untuk acara ibadah. Tapi untuk acara kayak lagu potong bebek angsa misalnya, hanya bahasanya dengan bahasa Ibrani,” ujarnya.
Justru Monique mengaku tidak masalah bila orang Muslim maupun dari Pesantren menyanyikan lagu tersebut. Sebab lagu tersebut merupakan lagu yang positif.
“Jadi Kalau Muslim atau Pesantren menyanyikan lagu Yahudi dan lagunya positif seperti Shalom Aleichem, ini kan lagu damai Atas-Mu. Itu kan positif ya seharusnya,” katanya.
Aktivis Pro Isrel dan Yahudi, Monique Rijkers. (tvOne)
Selain itu, Monique Rijkers juga menambahkan lagu ‘Hevenu Shalom Aleichem’ tak hanya dinyanyikan oleh Panji Gumilang.
Dirinya menyebutkan bahwa seorang ustaz bersama santrinya pernah menyanyikan lagu tersebut, namun tidak ada yang protes seperti saat ini.
“Dan Al Zaytun itu bukan yang pertama kali menyanyikan lagu itu. Kyai Kanjeng Emha Ainun Nadjib sudah pernah menyanyikan lagu itu bersama para santrinya. Nggak ada yang protes kan? Nggak ada yang menyesat-nyesatkan beliau,” sebut Aktivis Pro Yahudi, Monique Rijkers.
Lantas, ia mempertanyakan mengapa lagu tersebut baru dipermasalahkan, padahal menurutnya lagu tersebut merupakan lagu yang positif.
“Jadi menurut saya kenapa baru sekarang. apakah karena pengaruh media sosial, karena Al Zaytun viral, atau karena faktor yang lain,” pungkasnya.
Monique Rijkers merupakan seorang aktivis Israel asal Indonesia yang memiliki darah Yahudi, ia memang cukup dikenal di media sosial.
Selain itu, Monique Rijkers merupakan pendiri organisasi Hadassah Of Indonesia, Sebuah yayasan yang mengedukasi tentang keberagaman terkait Yahudi dan Israel. (Kmr)
Load more