tvOnenews.com - Nama Panji Gumilang selaku pimpinan ponpes Al-Zaytun tengah menjadi sorotan publik belakangan ini, terutama ajaran dan pernyataan kontroversinya.
Ponpes yang dipimpin oleh Panji Gumilang ini belakangan menuai beragam kritikan, mulai dari ajaran agama Islam yang diduga menyimpang hingga dikaitkan dengan Negara Islam Indonesia atau NII KW9.
Ponpes Al-Zaytun Indramayu menjadi viral pertama kali setelah diketahui pada saat ibadah Salat Idul Fitri 1444 H mencampurkan jemaah wanita dan laki-laki dalam satu shaf hingga menjadi perbincangan publik.
Tak hanya itu, media sosial dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan gaya azan sholat jumat yang dikumandangkan oleh santri di Ponpes Al-Zaytun, tampak menggunakan gerakan tangan dan tidak menghadap kiblat.
Panji Gumilang sebut Rasulullah mengeluh di dalam Alquran
Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang.
Dalam sebuah ceramahnya, Panji Gumilang selaku pimpinan Ponpes Al-Zaytun menerangkan bahwa Rasulullah Nabi Muhammad SAW di dalam surah Al-Furqan.
"Di dalam Quran Surah Al-Furqan yakni 25 ayat 30, syekh mencatat keluhan Rasulullah terhadap Alquran ini, karena keluhan Rasulullah itu tidak diajukan kepada manusia," ucapnya dalam tausiyah 'Tatkala Rasulullah Mengadu Kepada Allah' yang dilansir Youtube Al-Zaytun Official.
"Manusia ini sulit untuk menebak, menerangin diri manusia itu, maka Rasulullah mengadu pada Allah," tuturnya.
Kemudian, Panji Gumilang membacakan QS. Al-Furqan ayat 30.
وَقَالَ الرَّسُوْلُ يٰرَبِّ اِنَّ قَوْمِى اتَّخَذُوْا هٰذَا الْقُرْاٰنَ مَهْجُوْرًا
Terjemahan: Dan Rasul (Muhammad) berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur'an ini diabaikan.”
Panji Gumilang kemudian menafsirkan surah Al-Furqan ayat 30.
"Ya tuhan, kaumku ini sungguh telah menjadi Alquran terpencil, atau memencilkan, atau menghindarkan, atau menghindari," ujarnya.
"Saya mendalami keluhan Rasulullah ini, Rasul mengeluh, se begitu hebatnya rasulullah, ngeluh. Entah di tahun berapa ini ngeluhnya, karena Rasulullah ada di Mekkah 13 tahun, kemudian di Madinah mempunyai tempat untuk menegakkan diri bersama pemeluk agama lain ketika itu 10 tahun," ungkap Panji Gumilang.
Pria yang diduga adalah Abu Totok (Pimpinan Negara Islam Indonesia, NII KW9) ini melontarkan dengan rasa penasaran soal tahun berapa persisnya Nabi Muhammad mengeluh.
"Entah keluhan ini tahun berapa, yang jelas di dalam Nash (Alquran) ini Rasul mengeluh, sebesar Rasulullah yang diberi kekuatan, diberi wahyu, mengeluh. Yang dikeluhkan bukan kelesuan, capek, bukan." ungkapnya.
"Yang dikeluhkan, kaumku ini kok masih meletakkan Alquran ini terasing, pahami saudara-saudara, itu di zaman Rasulullah. Bagaimana perjalanan 1444 tahun," tuturnya.
Menurutnya, di zaman rasul ada, Alquran ini oleh kaum Nabi Muhammad, tidak disebutkan muslim, tidak disebutkan agama apapun. Ia kembali membacakan QS. Al-Furqan ayat 30.
"Alquran tersingkir, nah mari kita dalam semua ini, saudara-saudara, pelajar yang sudah tinggi kelas, dalami ini, cari apa yang dimaksud Rasulullah SAW terhadap Alquran yang diasingkan oleh kaumnya, Apakah kita pada hari ini sudah jauh pada alquran?" imbuhnya.
Ragukan kebenaran Alquran, bukan berasal dari Kalam Allah
Dedengkot Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang. (kolase tvOnenews)
Sebelumnya, isi ceramah sang dedengkot Ponpes Al-Zaytun ini pernah bikin heboh lantaran pernyataannya meragukan kebenaran Alquran di hadapan santri-santrinya.
Melansir video yang diunggah oleh akun TikTok @herypatoeng pada Senin (12/6), pria berusia 76 tahun itu meragukan kebenaran Alquran sebagai kalamullah atau perkataan Allah SWT.
Pria yang mengatakan Yahudi adalah keturunan nabi ini berpandangan bahwa kitab suci umat Muslim ini bukan ucapan yang langsung disampaikan oleh Allah, melainkan karangan nabi Muhammad SAW yang didapat dari wahyu.
"Bukan kalam Allah SWT, tapi kalam Nabi Muhammad yang didapat daripada wahyu," ujar Panji Gumilang dilansir dari VIVA, pada Rabu (13/6/2023).
Adapun Panji mengatakan, dirinya memiliki landasan soal pernyataan tersebut. Menurutnya, hal ini telah disampaikan Nabi Muhammad SAW melalui lisannya.
"Nabi Muhammad sudah mendeklarasikan 'Dzalikal kitabu la’ itu Nabi Muhammad yang mendeklarasikan itu, atas wahyu Ilahi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Panji menyatakan bahwa jika Allah berbicara dengan bahasa Arab maka ia khawatir orang yang tidak mengerti akan kesulitan.
"Nah, kalau Allah berbahasa Arab, susah nanti ketemu dengan orang Indramayu. ‘Prewek’ nggak ngerti, gusti Allah nggak ngerti artinya,” sambung Panji sambil tertawa. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more