Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) pertama Jimly Asshiddiqie merespons soal endorsment dan intervensi negara dalam memengaruhi pasar bebas politik dan ekonomi.
Menurutnya, mesti diketahui niat awal adanya endorsment negara terhadap kepentingannya.
"Kalau negara ikut intervensi, itu bisa baik atau tidak. Tergantung rujukan mana, (jika) rujukannya hawa nafsu sendiri ya jelek," kata Jimly di Masjid Agung Al Azhar, Jakarta, Rabu (28/6/2023).
Menurutnya, rujukan yang baik ialah soal kesepakatan tertinggi konstitusi terkait endorsment tersebut.
Dia menggambarkan persoalan intervensi negara layaknya masjid dan pasar, yang mana keduanya memiliki arti yang berbeda di mata Tuhan.
"Itu seperti gambaran antara masjid sebagai tempat terbaik, dengan pasar sebagai tempat terburuk. Jadi, konstitusi itu cermin dari sumber nilai yang disepakati bersama," jelasnya.
Sebelumnya, Jimly menilai masyarakat saat ini terjebak oleh pasar bebas politik dan ekonomi. Dia mengatakan pasar bebas politik ialah demokrasi.
"Semua serba ditentukan oleh pasar. Nah, ini akibatnya kita tergantung pada pasar, apa kata padar kita ikuti. Padahal, belum tentu benar," imbuhnya. (lpk/ree)
Load more