ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Ajal Sudah Di Depan Mata, Begini Reaksi Freddy Budiman Saat Tahu Akan Segera Dieksekusi Mati

Kasus yang melibatkan Freddy Budiman ini kembali terdengar. Gembong narkoba ini divonis mendapat hukuman pidana mati, begini reaksi Freddy Budiman akan eksekusi
Minggu, 11 Juni 2023 - 21:28 WIB
Reaksi Freddy Budiman Sebelum Eksekusi Mati
Sumber :
  • Kolase tim tvOnenews.com

Jakarta, tvOnenews.com - Siapa yang tak mengenal Freddy Budiman? Seorang gembong narkoba kelas kakap yang diberikan vonis hukuman pidana mati atas kasus pengedaran narkoba.

Kasus yang melibatkan Freddy Budiman ini kembali terdengar setelah mantan anggota Polri terlibat dalam kasus yang berkaitan. 

Seperti Ferdy Sambo yang terlibat dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat dengan vonis hukuman pidana mati. 

Kemudian, Teddy Minahasa terlibat pula dalam kasus pengedaran narkoba dan divonis hukuman penjara seumur hidup.

Namun, seutuhnya hukuman mati masih menjadi perdebatan dari berbagai kalangan, dari masyarakat hingga pakar hukum di Indonesia. 

Beberapa terpidana yang mendapat vonis hukuman mati diantaranya Freddy Budiman, Amrozi, Mukhlas, Imam Samudra dan Mary Jane. 

Freddy Budiman mendapat hukuman pidana mati lantaran dinyatakan sebagai bandar narkoba terbesar yang ada di Indonesia. Bahkan, memiliki jaringan kelas internasional peredarannya. 

Terpidana mati Freddy Budiman saat akan diterbangkan ke Nusakambangan. (Photo : Dok Kemenkum Ham).

Seperti yang diketahui sebelumnya, Freddy Budiman divonis mati pada juli 2013 atas kasus kepemilikan 1,4 juta pil ekstasi yang diselundupkan dari China pada setahun sebelumnya yakni pada Mei tahun 2012 silam.

Kemudian, Freddy Budiman baru dieksekusi mati pada juli tahun 2016 oleh regu tembak Nusakambangan di Lapas Nusakambangan. Freddy menunggu 3 tahun hingga akhirnya dieksekusi mati. 

Saat ia divonis dengan hukuman pidana mati, bagaimana reaksi Freddy Budiman mengetahui ajalnya sudah didepan mata? Simak informasinya berikut ini. 

Freddy Budiman mengaku setelah ditahan di Lapas Batu bahwa dirinya sudah beragama Islam, dan hari-hari menjelang eksekusi mati semakin memperdalam ilmu agama.

"Sekarang ini lebih memperdalam (agama) saja, mempersiapkan kematian. Indonesia kan mau eksekusi saya kan," ujarnya yang dilansir Youtube CIMED TV.

"Udah tahu emang?" tanya awak media.

Pengedar narkoba kelahiran Surabaya ini mengaku telah mengetahui kabar soal pelaksanaan eksekusi matinya.

"Semua terpidana mati yang melanggar kan, harus siap menghadapi (eksekusi mati)," tuturnya.

Saat itu, Freddy Budiman sedang proses mengajukan peninjauan kembali (PK) dan selanjutnya menunggu panggilan.

"Bagaimana menghadapi itu semua?" tanya awak media.

"Sama aja, jalanin aja, kan narkoba banyak juga selain saya," respons Freddy Budiman.

"Bukan saya aja yang terpidana mati, banyak juga kan yang mengalami itu, berani berbuat ya itu resikonya," ujarnya.

Lebih lanjut, Freddy Budiman berpesan kepada para napi narkoba agar segera bertaubat.

"Banyak-banyak aja dikirim ke Nusakambangan biar taubat," ucapnya seraya tertawa.

Kemudian, dia berpesan kepada pemerintah dan aparat penegak hukum untuk memberi perhatian khusus kepada napi narkoba.


Terpidana hukuman mati, Freddy Budiman. (Kolase tvOnenews)

"Kalau saya bilang, Napi narkoba ini perlu perhatian khusus, bukan harus dikecam oh ini begini," tuturnya.

"Pendekatannya aja secara manusia lah, buktinya bapak ini bisa kasih tahu saya, komunikasinya baik, saya ikut kok aturannya," ungkapnya.

"Kita main narkoba tuh semuanya itu karena keadaan saja (terjerat narkoba), begitu juga dengan para penegak hukum berjuang keras memberantas narkoba, sekarang Jokowi top" pungkasnya.

Freddy Budiman menyebut bahwa pemberantasan narkoba di Indonesia sudah maksimal, bahkan dirinya mengungkapkan banyak dari teman-temannya dari luar negeri mengeluh akan ketatnya pengawasan narkoba di Indonesia.

"Indonesia sudah bukan pangsa pasar yang bagus, jadi dimana-mana udah ditangkapin, melalui jalur apapun darat, udara dan laut," tegasnya.

Pada kesempatan itu pula, Freddy Budiman secara terbuka meminta maaf kepada warga Indonesia.

"Minta maaf saja atas tindakan saya, meracuni orang-orang dengan narkoba. Mudah-mudahan lah hikmahnya ada, saya juga harus berhenti dengan narkoba," tuturnya.

Ditanyai soal mental mengenai persiapan menghadapi eksekusi mati. Freddy Budiman mengaku siap dan telah terdidik karena telah keluar masuk penjara.

"Kalau saya mental terdidik ya, dari penjara ke penjara jadi tahu. Siap semua lah, cuma yang penting generasi apalagi anak istri saya, keluarga saya, tidak mengikuti jejak saya," ungkapnya. 

Seperti yang diketahui sebelumnya, Freddy Budiman divonis mati pada juli 2013 atas kasus kepemilikan 1,4 juta pil ekstasi yang diselundupkan dari China.

Kemudian, Freddy Budiman baru dieksekusi mati pada juli tahun 2016 oleh regu tembak Nusakambangan di Lapas Nusakambangan. (ind/kmr)

Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini.

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT