Berpeluang Masuknya Dokter Palsu, IDI Beberkan Isu-isu Media Krusial dalam RUU Kesehatan
- Antara
"Pernah di BSD, Tangerang, kami usir karena dia berpraktik dan ternyata dia ada masalah. Pernah ada juga dokter ahli kanker dari Singapura, ke mana-mana dia jualan sebagai ahli onkologi dan pasiennya banyak, setelah kami telusuri dia bukan pakar onkologi," beber Adib.
Kemudian dia sebutkan, bahwa kolega dalam organisasi profesi juga menjalankan fungsi pengawasan mutu dan keamanan layanan dokter kepada pasien.
"Keberadaan organisasi profesi adalah membantu negara dalam menjamin keselamatan pasien dan rakyat," ucapnya.
IDI dan organisasi profesi kesehatan juga menyoroti masalah pengelolaan data kesehatan yang dapat dilakukan penyelenggara sistem informasi yang berada di luar negeri.
IDI mengkritik rencana pemberian kewenangan kepada Menteri Kesehatan untuk mentransfer data ke luar negeri dengan tujuan spesifik.
"Namun, tidak dijelaskan apa tujuan spesifiknya, termasuk data genetik," ujar Adib.
Di samping itu, IDI menyoroti persoalan penghapusan amanah anggaran kesehatan serta pemanfaatan organ transplantasi tanpa persetujuan keluarga dalam RUU Kesehatan. (ant/aag/ree)
Load more