Sebagai informasi, Nadia menjelaskan penularan penyakit sifilis ini dapat disebabkan oleh cairan di tubuh seperti air ludah, cairan sperma, hingga luka basah.
"Mungkin resiko perlukaan pada oral seks bisa lebih besar sehingga lebih memudahkan bakterinya menularkan," pungkas dia.
Dalam data Kementerian Kesehatan, penderita penyakit sifilis ini tergolong dalam kategori Lelaki Seks Lelaki atau LSL.
Salah satu contoh dimana kebanyakan penderita penyakit sifilis dari golongan Lelaki Seks Lelaki ini, hal ini bahkan terang benderang dari data Dinas Kesehatan DIY.
Disebutkan bahwa tiga tahun terakhir di Yogyakarta, rata-rata kasus sifilis paling banyak diderita laki-laki yang melakukan hubungan seks sesama jenis.
"Dilihat dari faktor resikonya, dari tahun 2020 sampai 2021 terjadi peningkatan pada kelompok LSL atau lelaki seks lelaki," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY, Setyarini Hestu Lestari, akhir pekan lalu.
Load more