"Jadi Jeera itu yayasan yang membina napi, barista, (perajin) kulit, mereka memang ada kerja sama dengan koperasi di tempat dia itu," kata Yasonna kepada wartawan. Yasonna menjelaskan bahwa Tio Pakusadewo bahkan juga pernah menjalin kerja sama dengan Jeera Foundation.
Untuk itu dia mengaku heran dengan tudingan Tio. Yasonna menceritakan bahwa Tio pernah diminta Jeera Foundation menjadi pelatih. Namun, karena Tio melakukan pelanggaran berat sebanyak 2 kali.
Oleh karenanya, Tio diberhentikan dan bahkan dimasukkan ke dalam straft cell (sel pengasingan).
"Itu kan si Tio yang pernah dua kali disana, dia juga pernah dipakai Jeera menjadi pelatih. Tapi karena dia melakukan pelanggaran berat, diberhentikan. Bahkan dia pernah dimasukkan ke straft cell," ungkap Yasonna.
Namun begitu, Yasonna enggan menjelaskan apa pelanggaran berat yang dilakukan oleh Tio.
"Makanya heran juga saya. Ya tanya Karutannya (Kepala Rutan), pokoknya berat, masuk straft sel," ucap dia.
Sementara itu, sejalan dengan Yasonna, pihak Kemenkumham yang diwakili oleh Edward Omar Syarief Hiariej selaku Wamenkumham membantah dugaan bahwa anak Menterinya terlibat memonopoli bisnis di lapas.
"Itu informasi yang menyesatkan," ungkap Eddy kepada wartawan di Kantor Kemenkumham, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (2/5/2023). (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more