Jakarta, tvOnenews.com - Nama anak Yasonna Laoly Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yamitema Laoly menjadi sorotan publik, usai dituding sebagai anak menteri yang terlibat monopoli bisnis di dalam Lapas.
Dugaan isu ini mencuat usai aktor Tio Pakusadewo menyebut adanya bisnis dan monopoli di dalam penjara yang melibatkan anak menteri.
Aktor senior tersebut diketahui baru saja keluar dari penjara pada tahun 2021 lalu karena terseret kasus kepemilikan ganja. Itu bukan kali pertama Tio Pakusadewo dibui karena kasus yang sama.
Pengalaman keluar masuk penjara ini lah yang membuat Tio Pakusadewo cukup mengenal lembaga permasyarakatan Indonesia.
Ia banyak menyaksikan praktik-praktik nakal yang yang tidak hanya dilakukan oleh para narapidana, tetapi juga oknum-oknum sipir.
Tio Pakusadewo secara terang-terangan membongkar bisnis haram di dalam lapas, yang juga menyebut keterlibatan anak Menteri. Belakangan nama itu tertuju kepada anak Menkumham Yasonna Laoly, Yamitema Laoly.
Singgung anak Menteri yang berkuasa di Lapas
Tio Pakusadewo dan Uya Kuya.
Tio Pakusadewo bercerita soal adanya sebuah foundation yang berhubungan dengan anak Menteri, di mana belakangan ini diduga nama Yasonna Laoly tertuju.
"Yang menggagas (foundation) bekas napi koruptor, cuman dia pinter lah linknya banyak, terus ada lah dia menggaet salah satu Menteri lah pokoknya," ujarnya
"Anaknya Menteri, anaknya apa keponakannya lah aku nggak tahu," ungkapnya. "Siapa om Menterinya?" tanya penasaran Uya Kuya.
"Entar kalau gua sebut, elu repot gua repot," jawab Tio.
Aktor peraih Piala Citra ini mengaku bahwa yayasan tersebut yang berkuasa di dalam penjara.
"Kayaknya ada beberapa penjara, nggak cuma cipinang," ujarnya.
Soal peran yayasan tersebut, Tio mengaku bahwa membuat peran Napi lebih punya tujuan hidup.
"Tapi nggak ngefek ke seluruh Napi, kalau Napi yang setuju ngangguk mau ikut aturan mereka ya nyaman hidupnya, udah lah," ujarnya.
Namun, seseorang menyebut siapa anak menteri yang diduga turut campur. Akun Twitter @PartaiSocmed membeberkan siapa anak menteri itu. Dia adalah Yamitema Laoly, anak dari Yasonna Laoly, Menteri Hukum dan HAM.
Akun Twitter itu menyebutkan bahwa Yamitema Laoly adalah chairman dan co founder dari Jeera Foundation dengan PT Natur Palas Indonesia.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dan anaknya Yamitema Laoly, anaknya diduga bisnis dalam Lapas Cipinang. (source: Twitter
Yamitema Tirtajaya Laoly merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, dari Yasonna Laoly dan Elisye Widya Ketaren.
Tiga saudara lainnya dari Yamitema Laoly yakni Novrida Lisa Isabella Laoly, Fransisca Putri Askari Laoly, dan Jonathan Romy Laoly.
Yamitema Laoly mengikuti jejak ayahnya yang memiliki ketertarikan di bidang hukum, Tema sapaan akrabnya, menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Hukum di Universitas Sumatera Utara (USU).
Yamitema Laoly kemudian melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia,
Sebelumnya, Tema permah terseret kasus dugaan suap bersama Wali Kota Medan nonaktif Dzulmi Eldin.
Ia sempat diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait proyek Dinas PUPR Medan yang diduga dikerjakan perusahaan miliknya, PT Kani Jaya Sentosa, Yamitema menyandang status sebagai Direktur di PT Kani Jaya.
Namun, Yamitema Laoly lepas dari jeratan kasus dugaan korupsi tersebut, hingga tidak menjadi salah satu tersangka.
Selain itu, Yamitema Laoly terlihat kerap kali mendampingi ayahnya dalam acara partai PDI Perjuangan.
Seperti momen pada Kongres V PDI Perjuangan di Bali pada tahun 2019 silam, dari situ juga diketahui bahwa Yamitema Laoly adalah kader partai yang dipimpin oleh Megawati tersebut.
Yamitema diketahui masuk ke dalam kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah PDIP Sumatera Utara.
Dugaan keterlibatan bisnis dalam Lapas
Dugaan ini mencuat usai aktor Tio Pakusadewo menyebut adanya bisnis dan monopoli di dalam penjara yang melibatkan anak menteri lewat potongan video yang telah diedit.
Adapun dugaan yang menyeret Yamitema Laoly dan perusahaannya PT Natur Palas Indonesia disampaikan oleh pengguna Twitter @PartaiSocmed.
"Yg dimaksud Tio Pakusadewo pada bagian akhir video ini adalah Jeera Foundation dgn perusahaannya PT Natur Palas Indonesia yg memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa Lapas besar, dimana anak Yasonna Laoly jadi Chairman dan Co Founder." cuit @PartaiSocmed.
Lalu apa itu Jeera Foundation? Jeera adalah sebuah program bagi WBP untuk berkolaborasi dengan semua pihak untuk berkarya kreatif dan produktif.
Jeera Foundation sudah berdiri sejak 23 Juni 2016 lalu. Jeera Foundation tidak hanya produksi kopi, namun juga multimedia meliputi pelatihan fotografi, musik, kerajinan kulit seperti pembuatan tas yang dikolaborasi dengan tenun Indonesia, aksesoris tas, lukisan, gelang, dan desain baju yang nantinya dipasarkan ke masyarakat.
Akun @PartaiSocmed mengklaim, Jeera Foundation yang dikelola Yamitema Laoly memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa lapas besar.
Bantahan Menkumham Yasonna Laoly
Meski tidak menyebutkan ada anak menteri yang memonopoli bisnis di dalam lapas, namun sorotan publik tertuju pada anak Menkumham Yasonna, Yamitema Laoly. Menanggapi hal itu, Yasonna membantah tuduhan tersebut dan peran dari Jeera Foundation.
"Ah bohong besar itu. Enggak ada," kata Yasonna.
Yasonna menambahkan, Yayasan Jeera Foundation yang dikaitkan oleh netizen, menurut Yasonna adalah lembaga yang bekerja sama dengan lapas untuk membantu para narapidana memiliki keterampilan.
"Jadi Jeera itu yayasan yang membina napi, barista, (perajin) kulit, mereka memang ada kerja sama dengan koperasi di tempat dia itu," kata Yasonna kepada wartawan. Yasonna menjelaskan bahwa Tio Pakusadewo bahkan juga pernah menjalin kerja sama dengan Jeera Foundation.
Untuk itu dia mengaku heran dengan tudingan Tio. Yasonna menceritakan bahwa Tio pernah diminta Jeera Foundation menjadi pelatih. Namun, karena Tio melakukan pelanggaran berat sebanyak 2 kali.
Oleh karenanya, Tio diberhentikan dan bahkan dimasukkan ke dalam straft cell (sel pengasingan).
"Itu kan si Tio yang pernah dua kali disana, dia juga pernah dipakai Jeera menjadi pelatih. Tapi karena dia melakukan pelanggaran berat, diberhentikan. Bahkan dia pernah dimasukkan ke straft cell," ungkap Yasonna.
Namun begitu, Yasonna enggan menjelaskan apa pelanggaran berat yang dilakukan oleh Tio.
"Makanya heran juga saya. Ya tanya Karutannya (Kepala Rutan), pokoknya berat, masuk straft sel," ucap dia.
Sementara itu, sejalan dengan Yasonna, pihak Kemenkumham yang diwakili oleh Edward Omar Syarief Hiariej selaku Wamenkumham membantah dugaan bahwa anak Menterinya terlibat memonopoli bisnis di lapas.
"Itu informasi yang menyesatkan," ungkap Eddy kepada wartawan di Kantor Kemenkumham, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (2/5/2023). (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more