Rekaman Suara Terakhir Sebelum Dibunuh Tersebar, Korban Mengaku Pernah Diberi Uang oleh Mbah Slamet: Dia Sih Pernah Ngasih Ayah Seratus Lebih
- Kolase tvOnenews.com
"Kayak orang mabok, ini mabok nih kayak orang gila. Ya sudah ya mudah-mudahan selamet sampai tujuan dan sukses," tutup Paryanto kepada anaknya.
Tak hanya rekaman voice note, pesan teks terakhir Paryanto dengan anaknya pun ikut tersebar luas.
"Ini dirmh y pak slamet bwt jaga2 klo umur ayah pendek. misak ayah g ada kabar smpe hr minggu lsg aja dime lokassi bersama aparat. Glydass tau koq rumah y," tulis Paryanto.
Kronologi Awal Terungkapnya Kasus
Pembunuhan keji yang dilakukan oleh Mbah Slamet ini terungkap setelah salah satu keluarga korban yang mencari keberadaan salah satu korban PO (53).
PO diketahui merupakan warga Kecamatan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat.
Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto mengatakan awal mulanya pihak kepolisian mendapatkan laporan pengaduan orang hilang dari anak PO yakni GE pada Senin (27/3/2023).
GE mengatakan ayahnya tidak dapat dihubungi dan sejak tiga hari keluarga tidak mengetahui keberadaan korban.
"Pada bulan Juli GE diajak ayahnya untuk bertemu dengan temannya yang berada di Banjarnegara, dimana pada saat itu ia bersama dengan ayahnya berangkat dari terminal Jalur Sukabumi dengan menaiki bus menuju Wonosobo," kata AKBP Hendri Yulianto pada Senin (03/4/2023).
"Sesampainya di daerah Wonosobo kemudian turun di pinggir jalan lalu bertemu dengan seorang yang selanjutnya diketahui bernama mbah Slamet, lalu diajak ke rumahnya di Desa Balun Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara," sambungnya.
Setelah sampai di rumah Mbah Slamet, korban diiming-imingi mengikuti penggandaan uang yang dilakukan korban.
Karena merasa penasaran, korban pada Kamis (23/3/2023) kembali ke Banjarnegara sendiri.
“Saat itu korban melakukan komunikasi dengan anaknya yang lain berinisial SL melalui pesan WhatsApp, yang isinya berupa share lokasi dan mengirimkan posisinya,” lanjut Kapolres.
Dalam menjalankan aksinya, rupanya Mbah Slamet dibantu oleh BS yang merupakan warga Pekalongan.
Sebelum membunuh korban, pelaku mengaku semoat mengajak korban untuk melakukan ritual penggandaan uang.
“Pelaku mengajak korban ke satu lokasi untuk melakukan ritual. Agar prosesi ritual penggandaan uang berhasil, tersangka pun mengatakan ke korban agar tidak mengantuk dan memberikan minuman yang telah dicampuri racun potas,” ungkapnya.
Load more