Bikin Bangga! Era Bupati Gus Yani, Gresik Akhirnya Punya Mesin Pengolah Sampah Pertama Kalinya Sejak Indonesia Merdeka
- Istimewa
"Sampah 'fresh' yang baru datang pagi hari, langsung dipilah menurut kategorinya oleh 10 - 15 petugas. Sedangkan selanjutnya diteruskan oleh petugas shift selanjutnya pada area bukit sampah," lanjut Gus Yani.
Adapun terkait sarana kebersihan yang dikeluhkan sejumlah warga yakni kondisi bak truk sampah yang rusak atau keropos, Gus Yani mengakui bahwa kurang revitalisasi atau pemeliharaan dalam kurun waktu yang lama.
"Untuk truk yang rusak, memang sudah berpuluh-puluh tahun tanpa perawatan. Alhamdulilah kini sudah kami perbaiki sebagai prasarana pendukung untuk program penanggulangan sampah di kota ini," jelas Gus Yani.
Selain mesin RDF Pemerintah Kabupaten Gresik juga tengah mempersiapkan pendirian TPA di wilayah Belahanrejo. Nantinya, TPA itu akan menampung dan mengolah suplay sampah dari wilayah Gresik Selatan.
Dengan adanya TPA Belahanrejo tersebut, sampah- sampah yang ada di wilayah Gresik Selatan, akan selesai di wilayah selatan tanpa harus dibawa ke Gresik kota.
Pemerintah Kabupaten Gresik juga telah mengeluarkan Peraturan Bupati( Perbup) yang isinya secara spesifik melarang penggunaan botol plastik air kemasan dan penggunaan plastik dalam berbagai kegiatan lingkungan Pemerintah Kabupaten. Dalam Perbup tersebut disarankan penggunaan gelas atau tempat minum reusable, alih-alih air kemasan sekali pakai.
Sekedar diketahui, dampak sampah yang ada di Kabupaten Gresik bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat sangatlah besar. Tercatat, sebanyak 720 meter kubik sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngipik perharinya.
Jumlah sampah yang terus menggunung semakin meningkat akibat tidak adanya fasilitas pengolahan sampah sejak kabupaten ini berdiri. Dan kini berkat tangan dingin Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Gresik akhirnya mempunyai alat pengolahan sampah sendiri. (ADV)
Load more