Ahli Forensik dr Sumy Hastry Lakukan Hal ini Satu Hari Sebelum Freddy Budiman Dieksekusi Mati, Besoknya Freddy Sudah Tak Bernyawa
- VIVA M Ali Wafa/ Antara
Hastry mengatakan bila akan dilakukan eksekusi seseorang, butuh persiapan serta latihan yang matang.
"Latihannya dengan Tim Brimob juga, jadi bagaimana mereka mau dieksekusi, persiapannya pakaikan baju, diikat lalu ditaruh di tiang," ungkapnya.
"Kita laporan, saya sebagai tim dokternya, tempel titik tembaknya biar jelas. Karena kan dilakukan di malam hari," sambungnya.
Pada sehari sebelum waktu eksekusi mati, dr Hastry melakukan pengecekan kondisi dan kesehatan Freddy Budiman.
Setelah dilakukan pengecekan kondisi, setiap narapidana yang akan dilakukan eksekusi mati diberikan baju berwarna putih dan diberikan titik hitam sebagai sasaran menembak. Hal ini agar para terdakwa pidana mati tidak merasakan sakit yang lama.
“Napi dikasih baju putih dan titiknya tempelnya hitam. Memang dipersiapkan seperti itu. Dan ditutup kepalanya,” jelasnya.
“(titik tembak) posisi jantung. Kita mencari tepat di jantung agar tidak menderita lama. Jadi memang perlu dilatih, tim Brimob juga perlu latihan ” sambungnya.
Lebih lanjut, dr Sumy Hastry Purwanti mengatakan untuk menenangkan kondisi sang terpidana hukuman mati, bagi yang beragama Islam akan didampingi Ustaz. Sementara untuk napi yang beragama Nasrani akan didampingi oleh Pendeta.
"Ada pendekatan supaya mereka siap." tutur dr Hastry.
Setelah dilakukan eksekusi, selanjutnya dilakukan pengecekan kondisi kesehatan. Hal ini guna memastikan narapidana dalam kondisi baik setelah dieksekusi kemudian akan diserahkan kepada pihak keluarga.
“Kita menyiapkan tempat misalnya meninggal setelah dieksekusi sudah disiapkan tempat, meja, kafan. Ada yang minta dikafani atau pet, pakaian semua disiapkan. Saat latihan tidak melibatkan narapidana,” jelasnya.
Denny Darko langsung menanyakan kepada dr Hastry mengenai perilaku narapidana sebelum dieksekusi mati.
Ahli Forensik mengatakan bahwa beberapa napi merasa ikhlas, dzikir selama menjelang hari eksekusi mereka, termasuk Freddy Budiman.
"Dari beberapa napi tuh ada yang benar-benar ikhlas (hukuman mati), baik dzikir. Termasuk Freddy Budiman itu misalnya," ujarnya.
"Ada juga yang tidak tenang, tidak kooperatif. Paling saya lihat saja, terus Brimob yang ngawal. Yang penting kan saya melaksanakan tugas kalau keadaan mereka baik-baik saja secara fisik. Psikisnya kita tahu ada yang tidak siap," ungkapnya.
Load more