Humas Polres Kerinci, Endriadi mengatakan, sebelum berangkat, Kapolres memang telah berkali-kali mewanti anggotanya, bahwa perjalanan tidak akan berhenti, sampai bertemu titik lokasi, bahkan hujan sekalipun.
Menempuh jalur asing, siang pun terasa tidak terang, hutannya lebat dan semaknya rapat, matahari tidak maksimal menembus daratan.
Patria Yuda Rahadian sebagai komandan dalam operasional evakuasi jalur darat itu, mengandalkan GPS heli di lokasi kejadian, memandu perjalanan agar tidak belok-belok dan kesasar.
Membawa peralatan seadanya seperti parang untuk menebas semak dan juga bekal makanan dan bantuan untuk para korban.
Tak semudah yang dibayangkan, bukan hutan dataran yang ditemui, lebih banyak bukit dan lereng yang harus dilewati. Tentu juga khawatir akan bertemu hewan buas karena itu wilayah yang belum pernah dijamah manusia. Itu kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, konon ada banyak “ninik” di sana, Harimau Sumatera.
Berjumlah 12 orang, setelah lebih dari separuh perjalanan, ternyata tak semua kuat mendaki dan menurun dalam kondisi cuaca yang sangat dingin.
Sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, 3 orang dari rombongan mengalami masalah. Kakinya keram, tak bisa digerakkan dan tak bisa melanjutkan perjalanan. Jadi bagaimana?
Misi ternyata harus tetap dilanjutkan, 9 orang yang masih kuat termasuk Kapolres, melanjutkan perjalanan. Melihat dari peta digital ternyata malam itu perjalanan masih cukup jauh, 2 kilometer lagi, bukit dan pegunungan. Rombongan yang dipimpin Kapolres Kerinci sempat tersesat karena titik koordinat yang dituju berubah, hingga harus berputar kembali dan menuju titik koordinat yang sesuai.
Tak berhenti, 9 orang inipun kemudian pukul 04.00 WIB semakin mendekati koordinat. Pukul 10.00 WIB, Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Mulia Prianto mengumumkan bahwa rombongan tim evakuasi jalur darat telah sampai di lokasi, telah bertemu Kapolda Jambi dan rombongan.
Benar saja, sampai di lokasi, tim inilah yang menjadi penolong pertama bagi 8 korban kecelakaan itu. Helikopter belum juga melakukan evakuasi karena kabut awan semakin tebal.
Load more