Ustaz Abdul Somad menuliskan pesan haru untuk Ustaz Hanan Attaki yang pengajiannya di Jawa Timur (Jatim) kembali dibubarkan oleh Banser NU, pada Minggu (19/2/2023).
Tulisan itu diberi judul ‘Aku & Ust Hanan Attaki’. Dalam tulisannya, Ustaz Abdul Somad menjelaskan bagaimana latar belakang keduanya hingga madzhab yang dianut oleh dua ulama asal Sumatera ini.
“Kata orang, aku bicara meledak meletup. Ust Hanan Attaki lembut, menyejukkan. Beliau datang ke Pekanbaru, jamaah yang hadir anak-anak muda semua. Kalau aku, jamaah orang-orang tua,” tulisnya di akun @ustadzabdulsomad_official.
Meski berbeda objek dakwahnya, Ustaz Abdul Somad menerangkan bahwa keduanya memiliki beberapa kesamaan salah satunya sama-sama berasal dari Sumatera.
“Beliau dari Aceh, aku dari Riau. (Kami) sama-sama Ahlussunnah wal Jama'ah, manhaj Imam Abu al-Hasan al-'Asy'ari. Sama-sama ngaji sifat 20,” tulisnya.
Ustaz Abdul Somad belajar al-Hushun al-Hamidiyyah dan ad-Dasuqi 'ala Umm al-Barahin di Mu'allimin al-Washliyah. Sementara Ustaz Hanan Attaki belajar 'Aqidatul-'Awwam, Kifayat al-'Awwam dan seterusnya di Ruhul Islam Aceh.
Selain itu, keduanya sama-sama di Universitas Al Azhar Mesir. Di sana mereka belajar fiqh mazhab dan mengamalkan mazhab Syafi’i. Dalam akhlak, keduanya mengikuti Akhlaq Islamy, yang disusun secara sistematis oleh Imam Abu Hamid al-Ghazaly.
Meski lebih tua dari Ustaz Hanan Attaki, Ustaz Abdul Somad amat menghargai juniornya itu. “Aku ke Mesir tahun 1998, beliau tahun 2000. Tapi aku tetap menganggap beliau dan orang Aceh sebagai saudara tua,” tulisnya.
Hal itu karena Aceh sebagai Serambi Mekah, sehingga nenek moyang mereka jauh lebih dulu menjadi Islam. “Kulihat tertulis tahun 1297 m di batu nisan Sultan Malikul Saleh Raja Aceh. Mungkin saat itu nenek moyangku masih menyembah kayu, batu atau bahkan hantu,” tulisnya.
Sedangkan kesultanan Islam di Riau, yakni Kesultanan Asahan baru berdiri tahun 1630 masehi. Sebagai perbandingan, Kesultanan Demak di Jawa berdiri tahun 1475 masehi. Sementara Sunan Ampel wafat tahun 1481 masehi.
“Bahkan Dinasty Ottoman Turki pun baru didirikan Othman Ghazi tahun 1299 m. Nenek Moyangku bangsa Melayu yang katanya hebat bersyair, ternyata syair tertua diabadikan Hamzah al-Fansuri (wafat 1590m) dalam Asrar al-'Arifin dan Syurb al-'Asyiqin,” tulis Ustaz Abdul Somad.
Orang-orang Melayu, lanjutnya, berhutang budi pada Syaikh Abdurra'uf as-Singkili yang wafat tahun 1693 masehi. Beliau merupakan orang pertama yang menerjemahkan Al Quran ke dalam bahasa Melayu dalam Tarjuman al-Mustafid.
“Ibu saya menyimpan Perukunan Melayu yang berisikan Fiqh Islam saripati dari Sabilal-Muhtadin yang merupakan Syarh kitab Shirath al-Mustaqim karya mufti Aceh Syaikh Nuruddin ar-Raniri (wafat 1658 m),” tulis Ustaz Abdul Somad.
Sampai hari ini, menurutnya tanah Aceh masih amat subur dengan tanaman Islam yang menghasilkan buah para ulama, benteng Ahlussunnah wal Jamaah.
“Diantara mereka yang bersinar terang menerangi qalbu para pemuda adalah Ustadz Hanan Attaki. Barakallahu fikum Sya'b Aceh,” tulis Ustaz Abdul Somad dalam renungannya menunggu pesawat dari Istanbul ke Dubai, Minggu (19/2/2023).
Mengetahui Ustaz Abdul Somad menuliskan pesan mendalam untuknya, Ustaz Hanan Attaki mengomentari unggahan tersebut.
“Jazakumullah ahsanal jaza syeikhna… alfaqir banyak salah dan khilaf. Semoga terus bisa belajar dari para Habaib, Kyai, Ustadz, syeikh… sehingga lebih baik lagi dalam berdakwah,” katanya.
“Apa yang mereka sampaikan tidak salah. InsyaAllah saya menganggapnya sebagai kritik utk kebaikan, jadi jalan muhasabah diri. Tapi Allah maha tau isi hati ini, wamaa uridu illal islah mastatha’tu… tidak ada sedikit pun niat utk menghina, merendahkan, apalagi merusak persatuan… bimbing kami terus Syeikhna,” tutupnya dibubuhi emotikon menangis haru.
Sebagaimana diketahui pembubaran pengajian Ustaz Hanan Attaki di Jatim bukanlah yang pertama kali. Terbaru, majelis taklim Hanan di Masjid Al Muttaqien, Pamekasan, Madura pada Minggu (12/2/2023) dibubarkan oleh Banser NU.
Load more