Bocah tewas keracunan makanan takjil
- ANTARA
Bantul, Yogyakarta – Naba Faiz Prasetyo, bocah 10 tahun, warga Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta meninggal keracunan saat menyantap takjil yang dibawa oleh ayahnya, seorang pengemudi ojek daring. Ayahnya, Bandiman, mendapatkan takjil setelah penerima antaran menolak kiriman tersebut dan memberikan kepadanya.
Bandiman, Selasa (27/4) siang, menangis sedih ketika ia menyambangi makam anaknya yang meninggal dua hari lalu, akibat keracunan takjil yang dibawanya. Bandiman tidak bisa menyembunyikan rasa sedihnya akibat anak kedua yang sangat dicintainya meninggal mendadak akibat makanan yang dibawanya.
Kejadian berawal ketika Minggu (25/4) sore, Bandiman, pengemudi ojek daring berada di dekat Masjid di Kawasan Jalan Gayam, Yogyakarta. Saat itu ada seorang wanita menghampirinya dan meminta untuk mengantarkan paket takjil ke perumahan di Bawasan Sembungan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Seorang wanita tersebut mengaku tidak memiliki aplikasi sehingga dia langsung meminta Bandiman untuk mengantarkan ke rumah Tommy, di sebuah perumahan di Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Kepada Bandiman, wanita tersebut mengatakan agar bingkisan takjilan ini dikirimkan ke pak Tommy. Sedangkan pengirim atas nama Hamid Pakualaman, dengan biaya jasa pengiriman sebesar Rp25 ribu. Wanita tersebut memberikan Rp30 ribu dan tidak meminta pengembalian.
Setelah menerima uang jasa pengiriman, Bandiman kemudian melaksanakan tugas mengirimkan bingkisan takjil tersebut ke rumah Tommy.
Namun ketika sampai tujuan, Tommy sedang di luar kota dan yang ada hanya istrinya. Karena Tommy dan istrinya merasa tidak kenal dengan pengirim paket takjil tersebut, maka istri Tommy memberikan paket takjil tersebut kepada Bandiman.
Tanpa rasa curiga, Bandiman kemudian membawa pulang bingkisan paket takjil tersebut.
Pada saat menjelang puasa, paket takjil tersebut dibuka dan ternyata berisi kotak kue dan kotak sate lontong. Beberapa saat sebelum buka puasa, anaknya Naba Faiz Prasetyo tiba di rumah membawa takjil dari masjid berupa nasi gudeg.
Karena tidak senang gudeg, nasi takjil gudeg tersebut diserahkan kepada ayahnya, sedangkan Naba Faiz Prasetyo memilih makan sate lontong yang dibawa ayahnya.
Ketika waktu berbuka, Bandiman makan gudeg dan sempat makan dua tusuk satu. Sedangkan Naba berbuka puasa dengan makan lontong yang diolesi bumbu.
Load more