Vaksinasi Campak di Zimbabwe Dilakukan Secara Diam-diam karena Bertentangan dengan Doktrin Agama
- Ap Newsroom
“Sangat penting bagi para wanita untuk melindungi anak-anak mereka, jadi penting bagi mereka untuk menyelinap keluar,” tambahnya.
Kerahasiaan ini diperlukan karena sebelumnya ada anggota keluarga yang diketahui pernah mengunjungi pusat pelayanan kesehatan itu dipermalukan bahkan dilarang mengikuti kegiatan gereja.
Lebih lanjut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan tentang peningkatan jumlah campak di negara-negara yang rentan karena Covid-19 dan lebih dari 40 negara menunda kampanye imunisasi reguler mereka.
Selanjutnya, UNICEF mengatakan sekitar 25 juta anak di seluruh dunia telah melewatkan imunisasi rutin terhadap penyakit anak dan menyebutnya sebagai peringatan merah untuk kesehatan anak.
Secara global, WHO dan UNICEF melaporkan terjadi lonjakan sebesar 79% campak dalam dua bulan pertama pada tahun 2022 dan memperingatkan potensi wabah besar. Anak-anak dan wanita hamil paling berisiko terkena penyakit campak yang merupakan salah satu penyakit paling menular dan dapat dicegah dengan vaksin. Diketahui, lebih dari 95% kematian akibat dari campak terjadi di negara-negara berkembang.
Wabah campak di Zimbabwe pertama kali dilaporkan di provinsi Manicaland Timur setelah pertemuan gereja dan telah menyebar ke seluruh negeri. Pemerintah setempat dengan dukungan dari UNICEF, WHO, serta organisasi non-pemerintah lainnya telah memulai kampanye vaksinasi yang menargetkan jutaan anak.
Disisi lain, di klinik Mbare, seorang ibu mengatakan bahwa orang-orang telah belajar dari keraguan vaksin yang lazim selama pandemi Covid-19.
“Banyak orang yang salah informasi selama periode Covid-19 itu karena mereka diberitahu bahwa ketika Anda divaksinasi akan ada efek sampingnya,” kata sang ibu, Winnet Musiyarria.
“Jadi karena itu banyak orang kehilangan nyawa dan penting bagi semua orang untuk menganggapnya serius. Jadi ketika saya mendengar tentang campak, saya hanya mengatakan bahwa saya harus membawa anak-anak saya ke rumah sakit dan memvaksinasi mereka,” tambahnya.(mg1/mut)
Load more