Gereja Katolik Satu-satunya di Gaza Hancur Dihantam Serangan Israel, Indonesia Kecam Keras

Jakarta, tvOnenews.com — Serangan militer Israel kembali menewaskan warga sipil dan menghancurkan fasilitas sipil di Jalur Gaza. Kali ini, Gereja Keluarga Kudus, satu-satunya gereja Katolik di Gaza, dilaporkan hancur akibat hantaman proyektil militer, menewaskan tiga orang dan melukai beberapa lainnya, termasuk Pastor Paroki Gabriel Romanelli.

Gereja yang terletak di Kota Gaza itu menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari 500 warga sipil, termasuk anak-anak penyandang disabilitas, sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Serangan terjadi pada Kamis pagi (17/7), tidak lama setelah misa pagi selesai dilangsungkan. Menurut laporan, tank-tank Israel menargetkan lokasi di sekitar kompleks gereja, namun proyektil yang menyimpang menghantam langsung bagian atap bangunan tempat ibadah tersebut.

Indonesia Kutuk Serangan, Soroti Pengabaian Hukum Internasional

Menanggapi insiden tersebut, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyampaikan kecaman keras terhadap serangan militer Israel yang menghancurkan tempat ibadah dan menewaskan warga sipil tak bersalah.

“Indonesia mengutuk serangan terhadap Gereja Keluarga Kudus di Gaza, satu-satunya gereja Katolik di Gaza, yang menimbulkan korban jiwa rakyat sipil yang tidak bersalah,” tulis Kemlu RI dalam pernyataan resminya melalui platform X (17/7).

Kemlu RI menyebut bahwa tindakan Israel menunjukkan pengabaian sepenuhnya terhadap Hukum Humaniter Internasional, nilai-nilai kemanusiaan, serta kesucian tempat ibadah yang dilindungi oleh hukum internasional.

“Serangan ini mencerminkan tidak adanya komitmen Israel dalam memenuhi kewajiban hukumnya sebagai Kuasa Pendudukan, apalagi terhadap perdamaian dan stabilitas kawasan.”

Kemlu juga menggarisbawahi bahwa tempat keagamaan, fasilitas medis, dan bangunan sipil lainnya tidak boleh menjadi target serangan, dan harus dilindungi dalam kondisi apa pun.

Indonesia Desak Dunia Bertindak, Soroti Peran Dewan Keamanan PBB

Pemerintah Indonesia dalam pernyataannya mendesak komunitas internasional, khususnya Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), untuk mengambil langkah nyata dan terukur guna menghentikan semua bentuk kekerasan yang dilakukan Israel di wilayah pendudukan Palestina.

“Indonesia mendesak komunitas internasional, terutama DK PBB, untuk mengambil langkah nyata untuk menekan Israel menghentikan semua kekerasan dan kembali ke negosiasi gencatan senjata di bawah kerangka Solusi Dua Negara.”

Solusi Dua Negara (Two-State Solution) selama ini menjadi pijakan utama dalam upaya penyelesaian damai antara Israel dan Palestina, namun terus menghadapi kebuntuan akibat eskalasi kekerasan dan kebijakan sepihak di lapangan.

Gereja Keluarga Kudus bukan sekadar tempat ibadah, tetapi telah menjadi simbol perlindungan lintas agama dan kemanusiaan di tengah konflik yang telah menewaskan puluhan ribu orang. Serangan ini memperkuat desakan global agar gencatan senjata segera ditegakkan dan jalur diplomasi kembali dibuka. (nsp)