Diguncang Rudal Iran: Terkuaknya Peran Rahasia Pangkalan Militer AS Al Udeid di Qatar
- Anadolu
Jakarta, tvOnenews.com — Pangkalan militer Amerika Serikat di Qatar, Al Udeid Air Base, menjadi sasaran serangan rudal Iran pada Senin malam waktu setempat atau Selasa dini hari WIB (24/6/2025). Serangan ini disebut sebagai balasan atas aksi militer AS terhadap situs nuklir Iran, yang sebelumnya digempur dalam eskalasi terbaru antara Washington dan Teheran.
Rudal-rudal itu ditembakkan langsung oleh Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), memicu alarm militer di kawasan Teluk Persia. Qatar pun langsung mengambil langkah cepat. Kementerian Luar Negeri negara kaya minyak tersebut mengumumkan penutupan sementara wilayah udara nasionalnya. Penerbangan komersial dihentikan, lalu lintas udara lumpuh, dan kedutaan AS serta Inggris di Doha memerintahkan warganya untuk segera berlindung di lokasi yang aman.
Namun, sebelum rudal menghantam, Washington tampaknya telah membaca potensi bahaya. Berdasarkan citra satelit dari Planet Labs PFC, terlihat bahwa puluhan pesawat tempur dan pengangkut milik militer AS telah lebih dulu meninggalkan landasan Al Udeid sejak pertengahan Juni. Dari semula ada sekitar 40 pesawat, pada 19 Juni hanya tinggal tiga yang tersisa. Pentagon telah mengantisipasi skenario terburuk.
"Perlindungan pasukan adalah prioritas," kata seorang pejabat AS kepada Reuters, mengonfirmasi bahwa pemindahan juga dilakukan terhadap kapal-kapal militer dari pelabuhan AS di Bahrain. Pernyataan itu menegaskan bahwa AS tidak main-main dalam menjaga aset militernya di Timur Tengah.
Jantung Operasi Militer AS di Timur Tengah
Pangkalan udara Al Udeid bukan sekadar instalasi militer biasa. Sejak dibangun pada 1996 di tengah padang pasir Qatar seluas 24 hektar, pangkalan ini menjadi titik tumpu vital operasi militer Amerika Serikat di kawasan. Di sinilah Komando Pusat AS (US Central Command) beroperasi, mengatur pengerahan militer mulai dari Irak, Suriah, hingga Afghanistan.
Menampung lebih dari 10 ribu personel, Al Udeid adalah rumah bagi Angkatan Udara Qatar, Angkatan Udara Amerika Serikat, Angkatan Udara Kerajaan Inggris, serta sejumlah kontingen asing lainnya. Landas pacunya disebut sebagai yang terpanjang dan paling siap tempur di seluruh Timur Tengah. Menurut laporan The Hill, infrastruktur ini memungkinkan pengerahan pasukan besar-besaran dalam waktu singkat.
Load more